Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Apa Makna di Balik Surat SBY untuk Kampanye Akbar Prabowo di GBK?

7 April 2019   12:22 Diperbarui: 9 April 2019   06:01 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinter politik.com

SBY nampaknya punya kekhawatiran yang besar atas warna dari kampanye Akbar Prabowo di Senayan Minggu (7/11/19). Sampai - sampai dia harus mengirim surat panjang ke Panitia.

Sebagian isi suratnya itu adalah:

Penyelenggaraan kampanye nasional (dimana Partai Demokrat menjadi bagian didalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan 'inclusiveness', dengan sasanti 'Indonesia Untuk Semua' juga mencerminkan kebhinnekaan atau kemajemukan. Juga mencerminkan persatuan. 'Unity in diversity'. Cegah demonstrasi apalagi 'show of force' identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem. 

Nampaknya dari isi suratnya ini, SBY merasa kampanye itu telah ditunggangi ideologi yang tidak sesuai dengan keyakinan partai Demokrat. 

Terutama ideologi yang mengancam toleransi dan kebhinekaan yang menjadi dasar negara ini.

Kalau sampai SBY harus menulis surat seperti ini maka pastilah keakuratan dari informasi yang dia terima cukup baik.

Seperti diketahui, dalam kampanye sebelumnya, di tempat lain sempat ada bendera dari organisasi yang sudah secara hukum di larang di Indonesia.

Dan pasti SBY juga mendengar akan ada seruan langsung dari televisi dari Rizieq Shihab dalam acara kampanye tersebut.

Walau dalam pernyataan nya pada debat Capres yang lalu, bahwa Prabowo merasa difitnah karena dikatakan dirinya mendukung Khilafah, tapi kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.

Sebenarnya yang menjadi pertanyaan adalah, bukan isi surat SBY saat ini, tapi mengapa seolah SBY baru menyadari bahwa Capres yang partainya dukung memang mempunyai pengikut dari organisasi radikal dan eklusif? 

Apakah SBY tidak mendapatkan informasi atau bukti sebelum dia memutuskan partainya bergabung dengan koalisi ini?

Untuk tokoh politik sekelas SBY yang partainya pernah berkuasa dan menjadi Rulling Party selama 10 tahun rasanya hal itu tidak mungkin.

Atau, memang SBY baru saat ini merasa tertipu dan menyadari bahwa Partainya mendukung koalisi yang sebenarnya merugikan posisi Partai Demokrat yang memang memilih warna sebagai partai Nasionalis yang inklusif?

Sudah pasti surat ini juga merupakan bagian dari strategi SBY. Tapi strategi apa?

Salah satu kemungkinan yang saat ini sedang santer terdengar, apalagi setelah putranya AHY secara pribadi bertemu  Wiranto, adalah: Demokrat akan balik kanan mendukung Capres Petahana. Inikah alasan di balik surat SBY tersebut?

Kita tunggu saja. Dunia Politik memang selalu tidak terduga. Seperti motto yang sudah sering kita dengar, di dunia Politik ini"Kawan atau lawan tidak abadi, yang abadi itu adalah kepentingan."

MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun