Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menakar Tawaran Strategi Amin dan Sandi

18 Maret 2019   09:57 Diperbarui: 18 Maret 2019   12:31 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: bbc.com

Kritik bahwa sumber dana abadi ini sulit didapat dan justru akan menambah hutang bisa dijelaskan secara rasional.

Sumber dana bisa dari mana saja, bukan hanya dana pemerintah, seperti: swasta, grand dan sumber - sumber legal lain yang tidak mengikat. 

Dalam arti tertentu sebenarnya dana abadi akan mengurangi beban pendanaan pemerintah, karena begitu dana tersebut sudah tersedia maka untuk penganggaran yang sama akan otomatis berkurang. Dan itu untuk jangka panjang. Ini ibarat modal investasi untuk jangka panjang.

Dan alasan mengapa Dana Abadi ini pasti bisa dilakukan karena saat inipun program sudah mulai di rintis, seperti program Dana Abadi Pendidikan lewat program beasiswa LPDP, Dana Abadi Kebudayaan dan Dana Abadi Penelitian.

Tentu dana Abadi ini perlu dikerjakan dan ditelaah sangat serius menyangkut, sistem pengelolaan, sistem transparansi dan akuntabilitas serta inovasi penjangkauan sehingga gampang diakses oleh siapa saja. 

Jangan sampai terulang kisah Dana Abadi Umat dan Dana Supersemar yang kemudian menjadi ajang korupsi.

Jadi inilah telaah mengenai janji politik yang telah terungkap dalam debat Cawapres.

Tentu masing - masing kita punya pendapat. Namun dengan menelaahnya secara obyektif kita bisa melihat program mana yang terencana secara terukur dan realistis, dan janji apa yang hanya sebagai pemanis bibir dan bombastis.

Silahkan lihat juga: Tinggi Gunung Seribu Janji Prabowo.

***MG

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun