Mengenai program Oke Oce yang selalu Sandi gadang - gadangkan, sangat jelas belum bisa dijual. Bukti pelaksanaan program ini yang diklaim sudah berhasil mengurangi pengangguran sampai 90.000 orang nampaknya hanya data di atas kertas saja.Â
Setelah ditinggal kan Sandi, program ini menjadi amburadul dengan permasalahan, dasar legalitas, permodalan dan penguatan kapasitas yang tidak terlaksana.
Dalam hal ini penulis cukup heran mengapa program gagal ini masih terus di umbar Sandi. Padahal jelas ini akan menjadi sasaran empuk para pengeritiknya.
Program anyar Rumah Siap Kerja pun nampaknya masih sangat mentah. Jelas ini mau menjawab program Jokowi dengan Kartu Pra Kerja nya. Progam yang jelas lebih realistis.Â
Lihat tulisan penulis: Kartu Pra Kerja, Terobosan atau Pemborosan.
Dari debat jelas sekali Sandi tidak mampu menunjukkan apa keunggulan program ini dari rencana Jokowi. Memang ada sedikit gambaran yang diungkapkan Sandi. Rumah siap kerja itu akan dibuat di setiap kecamatan, bahkan tingkat desa. Di rumah tersebut akan ada fasilitas pelatihan, work space, fasilitas olah raga dan seni budaya.Â
Rasanya kriteria ini sudah akrab ditelinga kita, itu semacam Gelanggang Remaja yang sudah banyak ada walau belum maksimal digunakan.
Jika konsep "Gelanggang Remaja" ini diterapkan, pertanyaan lain akan muncul. Apa yang sungguh baru dari konsep ini? Benarkah ini bisa mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja?Â
Jika dibuat di setiap kecamatan bahkan desa, dananya dari mana? Bagaimana mendapatkan pelatih yang bermutu? Bagaimana konsep permodalannya?Â
Kalau dijawab akan mengikuti konsep Oke Oce maka pertanyaan mendasar sebelumnya akan diulang lagi.
Program Ma'ruf Amin