Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Debat Cawapres, Ma'ruf Amin Tak Disangka

17 Maret 2019   22:20 Diperbarui: 18 Maret 2019   07:57 2057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berbicara dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Dalam debat terbuka, ketika Amin membuka debat mengenai instrumen pengawasan dana pendidikan, sepertinya Sandi tidak siap sehingga dia coba mengalihkan jawabannya ke arah berbeda. Tapi dengan jeli, Ma'ruf mengingatkan bahwa jawaban Sandi telah menyimpang.

Dalam debat terbuka babak berikutnya, Ma'ruf menanyakan program Sandi mengenai sedekah putih. Rupanya ini adalah pertanyaan jebakan. 

Masalah stunting tidak bisa dilakukan dengan memberikan susu tambahan karena justru masalah gizi buruk harus dicegah sejak dalam kandungan. Setelah lahir justru ASI lah yang sangat dibutuhkan sampai umur dua tahun, bukan susu tambahan.

Ada kesan sepanjang debat hanya ada dua program yang selalu diulang oleh Sandi yakni Oke Oce dan Rumah Kerja. Dan sekali lagi tidak ada penjelasan detil mengenai dua hal itu. Sandi mengklaim bahwa Oke Oce telah sukses, klaim yang nampaknya sulit dilihat secara realita.

Ya, debat Cawapres ini memang bagai debat tambahan dari debat para capres. Namun pasti akan memengaruhi juga dukungan atas para kandidat. 

Dugaan bahwa Amin akan dikalahkan dengan mudah oleh Sandi rupanya tidak terjadi. Justru Amin menampakkan kualitasnya. Tak sangka Pak Kiyai...***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun