Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perpustakaan berkembang dengan sangat pesat mengikuti perkembangan masyarakat. Perpustakaan harus dapat beradaptasi dengan pola masyarakat memenuhi kebutuhan informasinya atau pola masyarakat dalam memanfaatkan informasi di perpustakaan untuk kehidupan sehari-hari. Pustakawan dituntut untuk dapat berinovasi dengan pendekatan inklusi sosial. Inovasi yang dibuat oleh pustakawan seharusnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pendekatan inklusi sosial. Inklusi sosial merupakan upaya untuk menempatkan martabat dan kemandirian masyarakat sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang ideal. Sektor ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan, dapat menjadi fokus utama dalam mewujudkan kualitas hidup yang ideal. Kita sadari atau tidak, globalisasi telah membawa dampak yang cukup mengkhawatirkan jika tidak ditangani dengan baik. Sektor ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan menjadi sektor yang terdampak cukup besar karena adanya globalisasi.
Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan literasi informasi untuk membentengi diri dari globalisasi dan siap untuk berkompetisi menghadapi pasar dunia. Pustakawan yang profesional harus mampu mempersiapkan masyarakat untuk beradaptasi dengan inklusi sosial dan mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kompetensi. Pustakawan harus mampu mengemas ulang informasi dalam bentuk yang adaptif dengan kondisi pemustaka. Pustakawan juga seharusnya mampu berinovasi dengan membuat program yang menambah kompetensi masyarakat sesuai perkembangan pasar.
Pustakawan yang memiliki inovasi dan dedikasi tinggi terhadap masyarakat melalui pengelolaan sumber daya perpustakaan secara profesional dan pemberian layanan secara maksimal dapat disebut pustakawan prima. Pustakawan prima adalah pustakawan yang memiliki komitmen dan prestasi unggul dalam bidang kepustakawanan, berkepribadian, berdedikasi, profesional dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya. Pustakawan prima mampu memberikan produk yang inovatif, memiliki nilai dan manfaat bagi masyarakat, dan kegiatan yang dilakukan diakui manfaatnya oleh masyarakat. Pustakawan prima mampu berkarya mewujudkan perpustakaan ideal dengan berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jika kita mampu melihat lebih jauh, perbaikan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini pustakawan adalah kunci dalam menghadapi tantangan global. Kita semua perlu memiliki fokus lebih terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama pustakawan yang notabene menjadi manajer informasi yang ikut mengawal perkembangan literasi masyarakat. Pustakawan perlu meningkatkan daya saing baik secara nasional maupun internasional. Daya saing nasional berfokus pada :
1. aspek infrastuktur
2. sumber daya manusia
3. kemampuan berinovasi
4. adaptasi teknologi
5. sistem keuangan
Jadi, bisa dikatakan sumber daya manusia dalam hal ini pustakawan adalah kunci bagi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup manusia Indonesia. Maka dari itu, idealnya kita harus mampu berfikir dan berperilaku bijak dalam menghadapi kemajuan ini. Kita harus berfikir secara global dan responsive terhadap kondisi dunia saat ini. Kita dapat mengamati, meniru, memodifikasi, dan bahkan mengadopsi berbagai kemajuan yang ada di dunia saat ini, kemudian kita bersama-sama mengimplementasikannya dalam berbagai program nasional yang sesuai dengan kondisi masyarakat kita. (MDAP)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI