Mohon tunggu...
Mario Samego
Mario Samego Mohon Tunggu... Freelancer - College student

Seseorang yang menyukai dunia teknologi. Antusias dengan setiap inovasi Microsoft. Turut ambil andil dalam Feedback Windows 10.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Upaya Menekan Laju Kasus Covid-19 dengan Alat Pengukur Suhu Bebas Kontak

26 September 2020   07:58 Diperbarui: 26 September 2020   08:14 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

COVID-19 (Coronavirus disease 19) telah menjadi suatu bencana dunia yang melanda banyak negara di dunia. Kasus ini diketahui pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada kuartal ke-4 2019 dan dengan sangat cepat menyebar ke hampir seluruh daratan Tiongkok. Kasus ini terus berkembang dengan berbagai macam gejala yang terlihat wajar hingga akhirnya berkembang menjadi gejala yang sangat parah.

Hingga saat ini, virus COVID-19 diketahui menyebar melalui droplet ataupun hembusan nafas penderita, baik mengenai orang lain ataupun benda-benda di sekitarnya yang berpotensi tersentuh oleh orang lain. Seseorang yang terindikasi virus ini dan memiliki gejala yang ringan secara tak sadar telah menjadi klaster baru bagi orang lain. Begitu pun cara kasus ini menyebar hingga ke seluruh dunia yang dibawa oleh turis ataupun pekerja asing yang sedang berada di Tiongkok. Hingga pada awal kuartal ke-3 tahun 2020, sebanyak 188 negara telah terinveksi virus yang mematikan itu.

Gejala yang umum terjadi jika seseorang terpapar virus ini yakni batuk dan demam dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius. Salah satu upaya yang telah dilakukan di beberapa tempat hingga saat ini yaitu melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area. Walaupun setiap pengunjung telah diwajibkan menggunakan masker, jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celsius dikhawatirkan pengunjung tersebut dapat menjadi klaster baru bagi sekitarnya.

WHO (World Health Organization) telah mengeluarkan pernyataan bahwa pencegahan utama yang dianjurkan saat ini yakni melakukan physical distancing dengan jarak minimal 2 meter untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain. Namun hal ini sering diabaikan terlebih saat petugas keamanan melakukan pengecekan suhu dengan thermo gun. Tentu hal ini dapat menyebabkan kontak antara pengunjung dan petugas. Selain itu, metode ini dapat mengurangi efisiensi waktu.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal itu yakni menyediakan alat pengukur suhu tanpa kontak.  Alat ini dapat ditempatkan pada pintu masuk kawasan umum seperti stasiun, halte bus, mall, hingga perkantoran. Alat ini bekerja seperti halnya thermal gun, namun dapat bekerja secara otomatis. Komponen utama yang digunakan dalam alat ini yaitu sensor penerima radiasi inframerah MLX90614 , layar LCD, buzzer, dan mikrokontroller Arduino.

Orang yang hendak mengukur suhu tubuhnya dapat berdiri di depan alat tersebut sehingga tubuh dapat dipindai. Hasil dari pengukurannya dapat ditampilkan pada layar LCD dan notifikasi berupa alarm sehingga metode ini dapat menjadi indikator untuk layak tidaknya pengunjung memasuki kawasan tersebut. Suhu tubuh yang dianggap normal berada di bawah 38 derajat celsius, sehingga jika suhu tepat di angka 38 derajat celsius atau lebih, alarm akan berbunyi dan petugas dapat melarang orang tersebut memasuki area dan melakukan pengecekan kondisi kesehatannya.

Karena alat ini berbasis IoT (Internet of Things), alat ini dapat terhubung ke internet sehingga setiap data suhu pengunjung dapat disimpan dan dikelola oleh pemerintah setempat. Data ini bisa menjadi tolak ukur pemerintah dalam memantau perkembangan kasus penyebaran COVID-19. Jika ada yang memiliki suhu tubuh tinggi, pemerintah dapat mengambil tindakan cepat baik dengan mengisolasi orang tersebut maupun melakukan rapid test di kawasan tersebut.

Dengan kecanggihan yang dimiliki, alat ini dapat dibuat dengan harga yang tidak mahal, bahkan hampir setara dengan thermo gun yang banyak dijual di pasaran hingga saat ini sehingga pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat menekan laju penyebaran virus COVID-19 dengan cepat dan mudah.

Penulis : Mario Samego Ginting Munthe dan Ridwan Siskandar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun