Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa penulis ambil dari analisis ini adalah bahwa pengelolaan sampah memang harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Harus ada tanggung jawab dalam diri sendiri, ketika kita berhadapan dengan sampah. Penulis yakin bahwa goal atau tujuan akhir dari upaya pengelolaan sampah adalah harus berani mengurangi tingkat konsumsi dan meningkatkan kesadaran diri, namun pengelolaan sampah juga dengan kata lain memainkan peran penting, karena bisa terus membantu kita dalam memproses pengelolaan limbah yang tentunya lebih ramah lingkungan dan juga dengan harga yang lebih terjangkau.Â
Dengan adanya Gardu Action di parangtritis, setidaknya wisatawan bisa diajak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, meskipun belum terlalu masif. Indonesia yang termasuk negara berkembang, menurut penulis masyarakatnya masih sangat kurang prihatin atau sadar akan kebersihan lingkungan.Â
Hal ini juga bisa disebabkan dengan kurangnya pendidikan akan komunikasi lingkungan dan kesehatan, yang kemudian berakibat pada tidak pedulinya masyarakat akan kebersihan. Sebagai manusia yang sadar bahwa kita memiliki hubungan atau relasi yang kuat dengan alam, penulis menyarankan untuk mulai secara praktis belajar mengelola sampah di daerah sekitaran rumah melalui daur ulang terlebih dahulu, sanitasi dan menggunakan teknologi apapun yang bisa secara efisien mengurangi polusi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
*Rebellon, L.F.M. ( 2012 ). Waste Management and an Integrated Vision. Hal 21. Intech : Croatia
*Jurin, R.R, & Roush, D, & Danter, J. ( 2010 ). Environmental Communication : Skills and Principles for Natural Resource Managers, Scientists, and Engineers. Hal, 76. Springer : Netherlands
*Cox, R. ( 2010 ). Environmental Communication and The Public Sphere. Hal 18,20. Sage Publication : California