Mohon tunggu...
Mario F. Cole Putra
Mario F. Cole Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Arwah Karim Benzema Bergentayangan

10 April 2022   09:45 Diperbarui: 10 April 2022   10:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: realmadrid.com

Real Madrid benar-benar terpuruk pasca kepergian seorang Cristiano Ronaldo. Kepergiannya ke Juventus benar-benar menunjukkan bahwa Real Madrid sungguh bergantung pada Ronaldo, terkhusus pada kemampuannya sebagai pencetak gol.

Namun, hal itu ternyata tidak berlangsung lama. Perubahan dalam skuad Real Madrid memang tidak banyak berubah. Toh wajah baru yang datang adalah orang muda yang masih sangat belia seperti Vinicius Junior dan Rodrygo Goes. Perubahan yang paling kentara adalah titik pusat perhatian.

Jika saat Real Madrid masih dihuni oleh Ronaldo dan titik pusat perhatian adalah ke arah Ronaldo, maka sejak kepergiannya, pusat perhatian itu berpindah. Semuanya kini melihat sosok seorang Karim Benzema. Mantan tandem Ronaldo ini kini telah berevolusi menjadi mesin gol dan pemimpin Real Madrid.

Diakuinya sendiri bahwa sejak bermain bersama Ronaldo, identitas itu tidak benar-benar muncul sebab peran Benzema lebih kepada si pembuka ruang dan berperan sebagai salah satu pemberi assist kepada Ronaldo. Diakuinya sendiri pula bahwa kemungkinan untuk mencetak gol dari seorang Ronaldo lebih besar ketimbang dirinya. Inilah yang membuat publik kurang meminati sosok Benzema di lapangan hijau.

Karim Benzema adalah salah satu sosok striker murni di klub papan atas Eropa. Nama lain yang dilihat sebagai striker murni adalah Robert Lewandowski. Namun, Benzema memiliki keunikan tersendiri sebagai seorang pemain di posisi nomor 9, yakni pada pergerakannya.

Pergerakan seorang Benzema memang tidak seperti kebanyakan striker pada umumnya. Benzema bukan tipe striker pemalas yang hanya menunggu bola dari para pemain di belakangnnya. Benzema sangat rajin mencari dan mengejar bola. Bahkan, dia berani untuk menjelajah seluruh sisi lapangan hanya untuk mencari bola, termasuk hingga ke daerah pertahanan sendiri.

Pergerakan menjelajah seluruh lapangan tentu membutuhkan stamina ekstra. Dan, seorang Benzema mampu menjawab itu. Benzema tanpa ragu, tanpa lelah, dan tanpa mengeluh untuk mencari dan menemukan bola.

Pergerakan tanpa bola dengan ditopang tenaga yang stabil itulah yang sudah memakan tiga korban: Loris Karius (Liverpool), Gianluigi Donnaruma (Paris Saint-Germain), dan Eduardo Mendy (Chelsea). Dua di antara tiga penjaga gawang ini adalah kiper terbaik dunia 2021 versi IFFHS yang jatuh ke tangan Donnaruma dan kiper terbaik FIFA 2021 yang jatuh ke tangan Mendy.

Akan tetapi, penghargaan prestisius itu seakan tidak ada artinya  dihadapan pergerakan tanpa bola dari Benzema. Pergerakan tanpa bola dari Benzema itu mengganggu para kiper terbaik ini. Keterusan diganggu berujung situasi batin dan pikiran yang tidak lagi konsentrasi dengan permainan. Dalam arti, Benzema seperti arwah bergentayangan yang terus mengganggu, mengganggu dan mengganggu konsentrasi para penjaga gawang.

Dengan terus-terusan diganggu, tak ayal para penjaga gawang yang tak kuat mental pada akhirnya membuat blunder. Karius membuang bola tanpa melihat keberadaan seorang Benzema. Umpan lemparan Karius berhasil dipotong oleh kaki kanan Benzema. Bola itu pun masuk ke gawang Liverpool yang tanpa kawalan Karius.

Donnaruma juga membuat blunder dengan mencoba bermain-main di area penalti. Benzema yang terus mengganggu berhasil memancing Donnaruma untuk bermain-main dengan bola sehingga dia menendang bola ke daerah di mana Vinicius. Vinicius langsung memberikan bola kepada Benzema, dan gol.

Eduardo Mendy juga mengalami nasib apes yang sama dihadapan Benzema. Mendy sendiri pergi jauh meninggalkan gawang saat Chelsea. Situasi pertahanan belakang sedang normal-normal saja sebab semua pemain sedang menekan Real Madrid. Tapi, apes bagi Mendy karena terganggu oleh kedatangan Benzema yang berlari jauh dari daerah pertahanan Real Madrid. Mendy yang hilang konsentrasi memberikan bola lemah kepada Rudiger. Kesempatan itu langsung dilahap oleh Benzema. Dan, gol.

Dari ketiga blunder penjaga gawang ini, ada hal menarik. Blunder kiper-kiper ini terjadi di ajang sekelas Liga Champions. Loris Karius membuat blunder di Final Champions Kiev 2018; Donnaruma membuat blunder di Perdelapan Final Leg II Champions 2022; dan Mendy membuat blunder di Perempat Final Leg I Champions 2022. Blunder-blunder di depan Karim Benzema ini, semuanya sama-sama berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Real Madrid.

Terlepas dari blunder para kiper, harus diakui bahwa Benzema adalah tipe striker “hantu pembunuh”. Dia tidak hanya membunuh dengan gol, tapi membunuh konsentrasi lawan dengan menakut-nakuti kiper dengan pergerakannya. Jika para kiper tidak kuat mental, bersiap-siaplah untuk terus diganggu oleh arwah Karim Benzema yang bergentayangan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun