Mohon tunggu...
Alif Muhammad
Alif Muhammad Mohon Tunggu... Editor - Blogger dan Traveller

Menulis dan travelling adalah bagian dari kegiatan sehari-hari. #PenyukaKopi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menuju Piala Dunia, Indonesia Perlu Revolusi Liga Indonesia

28 Desember 2022   10:30 Diperbarui: 28 Desember 2022   10:33 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piala Dunia Qatar 2022 banyak memberikan pelajaran penting untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Di antaranya adalah penguatan kompetisi liganya yang berada di bawah pengawasan PSSI. Penguatan liga ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kemajuan sepak bola.

Bukti ini terlihat dari beberapa timnas perwakilan Asia yang tampil di Qatar, seperti Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, Qatar dan Australia. Semua perwakilan Asia ini memiliki turnamen liga yang kompetitif sehingga melahirkan klub-klub kompetitif, dan pemain-pemain hebat.

Bahkan timnas Arab Saudi - yang saat ini memiliki kompetisi turnamen atau liga paling maju di Asia -- tampil di Qatar dengan skuat yang seratus persen pemainnya berasal dari klub-klub yang berkompetisi di liga lokal. 12 di antaranya berasal dari klub ibu kota Arab Saudi: Al Hilal SFC. 

Berdasarkan rangking liga yang dirilis oleh AFC Club Competition Ranking 2022 (terbaru diupdate pada 22 Oktober 2022), The Saudi Pro League (Liga Arab Saudi) berada di peringkat pertama dengan koleksi 100 ribu poin; J1 League (Liga Jepang) di peringkat kedua dengan 95.940 poin; The K. League (Liga Korea) di peringkat ketiga dengan 85.143 poin. Qatar sendiri, liganya -- The Qatar Stars League -- berada di peringkat ketujuh dengan koleksi 56.653 poin dan Australia, liganya -- A League Men -- berada di peringkat ke-24 dengan 17.143 poin.

Dengan kata lain, negara-negara perwakilan Asia ini memiliki liga yang kompetitif, dibuktikan dengan rangkingnya yang -- kecuali Australia -- berada di sepuluh besar rangking top liga di Asia. Bahkan klub ibu kota Arab Saudi, Al Hillal memiliki rekor terbanya memenangi Liga Champion Asia.

Di mana posisi Liga Indonesia? Berdasarkan rangking itu, Indonesia ada di rangking 25 dengan koleksi 14.702 poin. Jangankan bersaing dengan liga-liga top Asia, bersaing dengan liga-liga Asia Tenggara saja, liga kita masih kalah dengan liga Malaysia (peringkat 8 dengan 51.837 poin). Liga Vietnam (peringkat kesepuluh, 44.656 poin), Liga Thailand (peringkat 12, 40.261 poin), dan Liga Singapura (peringkat 21, 20.429 poin). Apa yang membuat Arab Saudi jadi liga top Asia? Atau apa yang membuat Malaysia menjadi liga top di Asia Tenggara?

Jawabannya adalah baik konfederasi Arab Saudi maupun Malaysia serius di dalam mengurusi kompetisi lokal, serius di dalam mendorong klub-klubnya untuk bisa bersaing di turnamen-turnamen top Asia.

Apa yang perlu dilakukan Indonesia untuk membenahi kompetisi atau Liga Indonesia bisa kompetitif. Di antaranya: 1) pastikan semua klub memenuhi standar keuangan dan fasilitas yang ditetapkan oleh PSSI agar semua klub dapat bersaing secara adil dalam kompetisi. 2) Tegakkan peraturan dan sanksi tegas terhadap klub yang melanggar aturan, seperti kecurangan atau melakukan tindakan yang merusak reputasi liga sepak bola; 3) Perbaiki sistem distribusi pendapatan yang adil, agar klub kecil tidak dirugikan dan tidak terlalu bergantung pada pendapatan dari pemasaran dan sponsor; 4) Perbaiki sistem pengelolaan dan pemasaran liga sepak bola, agar lebih transparan, profesional, dan dapat menarik minat penonton dan sponsor; dan 5) promosi yang efektif terhadap liga sepak bola, agar dapat meningkatkan popularitas dan minat masyarakat terhadap kompetisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun