Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, manusia tidak dapat dipisahkan dari aktivitas jual-beli. Hadirnya aktivitas jual-beli di dalam kehidupan manusia, didasarkan atas naluri alamiah manusia yaitu, bahwa manusia harus dapat memenuhi kebutuhan hidupnya demi keberlangsungan hidupnya di dunia. Jika kita coba untuk melihat sedikit sejarah perkembangan manusia, sejatinya kita dapat menemukan bentuk lain dari cara manusia dalam mencukupi kebutuhan hidupnya seperti, berburu, meramu, berladang, hingga kemudian manusia mengenal sistem barter, dan kini dengan telah adanya mata uang, manusia telah mengenal praktik jual-beli.
Aktivitas jual-beli sendiri juga dapat dikatakan telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Dari yang semula harus dilakukan dengan bertatap muka secara langsung antara penjual dan pembeli, hingga di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti hari ini, aktivitas jual-beli tidak lagi memerlukan tatap muka secara langsung, melainkan cukup dengan jaringan internet saja.Â
Transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli yang berbasiskan internet dikenal dengan istilah, e-commerce (Nimda, 2012). Di Indonesia sendiri, aktivitas jual-beli yang dijalankan dengan model e-commerce memiliki peminat yang terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh CupoNation, pada tahun 2018 lalu jumlah konsumen dari praktik jual-beli dengan model e-commerce ini mencapai 11,9% dari jumlah populasi penduduk Indonesia (Putera, 2018).
Tingginya minat masyarakat terhadap model jual-beli e-commerce ini memang didukung oleh beberapa manfaat positif dari e-commerce itu sendiri. Dari sudut pandang konsumen, kehadiran e-commerce dapat dikatakan sangat memudahkan mereka jika hendak membeli suatu produk. Konsumen dapat melakukan pembelian tanpa harus beranjak keluar rumah, cukup dengan bermodalkan jaringan internet, maka konsumen dapat memilih produk-produk yang hendak mereka beli. Untuk pembayaran dapat dilakukan dengan metode transfer melalui aplikasi mobile banking yang terdapat di smartphone. Setelah itu, konsumen hanya tinggal menunggu, dan produk yang telah dipesan akan diantarkan ke rumah.
Kemudian, dari sudut pandang penjual, model penjualan dengan berbasiskan internet ini cukup dapat membantu mereka dalam menjalankan roda usahanya. Salah satu bentuk manfaat dari adanya e-commerce ini bagi para penjual ialah, para pelaku usaha dapat semakin memperluas jangkauan pasarnya. Hal ini dikarenakan, penyebaran informasi tentang suatu produk dapat dilakukan secara lebih cepat, dan memiliki cakupan yang sangat luas.Â
Selain daripada itu, keberadaan e-commerce juga dapat membantu mereka para pelaku usaha yang masih pemula dalam memangkas besaran modal awal. Salah satu pos anggaran yang dapat dipangkas melalui model penjualan berbasis internet ini ialah, modal untuk menyewa atau membeli tempat usaha. Pos anggaran ini dapat dipangkas sebab, praktik penjualan tetap dapat dilakukan di tempat tinggal yang telah dimiliki sebelumnya, sekalipun dalam kacamata peluang usaha, tempat tersebut dianggap kurang strategis.
Meski terkesan sederhana, model jual-beli berbasiskan internet ini juga tetap membutuhkan instrumen pendukung untuk menunjang proses jual-beli yang berlangsung tersebut. Dua instrumen yang cukup penting ialah, smartphone dan juga jaringan internet. Selain daripada smartphone sejatinya, perangkat seperti laptop dan personal computer juga dapat digunakan, akan tetapi dari sudut pandang konsumen tentu penggunaan smartphone jauh lebih mudah dan fleksibel, dibandingkan bila menggunakan laptop atau personal computer.
      Untuk kalian para e-commerce addict dan merupakan pengguna Smartfren, kalian bisa menukarkan #Smartpoin kalian untuk memperoleh penawaran dari #Wowdeals di beberapa marketplace seperti, Shopee dan Zalora. Untuk itu, sering-seringlah mengunjungi aplikasi My Smartfren di perangkat kalian dan jangan sampai melewatkan penawaran menarik lainnya.
