Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Netflix's Avatar: Keren, Lebih Gelap, & Lebih Bagus dari Versi Film

29 Februari 2024   22:36 Diperbarui: 29 Februari 2024   22:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster serial Avatar: The Last Airbender. Sumber: The Movie Database (mrgalser)

Namun, kata pembuka populer tersebut sempat hadir saat diucapkan oleh nenek-nya Katara di episode 1. Adegan lain yang diubah dan tidak ada dalam serial kartunnya adalah masa lalu Aang dan juga teman-temannya di kerajaan Pengendali Udara. 

Di episode 1, adegan Aang dan para pengendali udara diperlihatkan dan diceritakan secara lengkap. Begitu pula proses Aang yang terkurung dalam es bersama dengan Appa. Selain itu, banyak yang beranggapan bahwa ada beberapa akting dari para cast yang masih kaku dan kurang greget. Meskipun begitu, tidak mengubah jalannya cerita dan kerennya serial live actionn garapan Netflix tersebut.

Sokka (Ian Ousley), Katara (Kiawentiio), dan Aang. Sumber: The Movie Database (HorrorDude630)
Sokka (Ian Ousley), Katara (Kiawentiio), dan Aang. Sumber: The Movie Database (HorrorDude630)
Pengobat rasa kecewa yang begitu berat atas gagalnya The Last Airbender versi film tahun 2010

The Last Airbender  live action film tahun 2010 karya M. Night Shyamalan. Sumber: The Movie Database (Tom Robbie)
The Last Airbender  live action film tahun 2010 karya M. Night Shyamalan. Sumber: The Movie Database (Tom Robbie)
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, serial Netflix Avatar: The last Airbender live action ini adalah obat yang manjur bagi para penonton yang kecewa berat atas kegagalan film The Last Airbender versi live action tahun 2010 garapan M. Night Shyamalan. Faktor kegagalan dan kekonyolan film tahun 2010 tersebut terletak pada pemilihan cast, CGI, durasi film, dan alur cerita. 

Dari segi pemilihan cast, banyak yang tidak cocok karena tidak sesuai dan sangat melenceng dari versi kartunnya. Para cast di tahun 2010 ini kebanyakan adalah orang India, karena memang sutradaranya sendiri juga berasal dari India. Padahal Avatar: The Last Airbender seharusnya diperankan oleh orang Asia Timur. Sementara untuk Efek CGI-nya juga sangat parah sekali. 

Untuk mengeluarkan api, bukannya dikeluarkan sendiri dari tangan dan kaki, tapi malah harus benar-benar menggunakan api obor untuk menembakkan jurus api. Benar-benar aneh dan konyol, bukan? Dan durasi filmnya juga sangat pendek sekali, hanya 1 jam 43 menit. Harusnya bisa dibuat lebih lama. Alur ceritanya memang sedikit mirip dengan versi kartunnya, tapi terasa begitu hambar dan membosankan. 

Beruntung, 14 tahun kemudian rasa kecewa tersebut terobati dengan hadirnya Avatar: The Last Airbender garapan Netflix yang benar-benar lebih keren dan lebih bagus dari filmnya. CGI-nya benar-benar keren dan nyata sekali, visualisasinya juga mengagumkan dan ceritanya sangat amat menarik dan berwarna. Saya yakin jika M. Night Shyamalan menonton serial ini, dia akan semakin menyesal dan malu. Hehehe.

Menantikan season ke 2 yang direncanakan akan tayang di tahun 2025

Pangeran Zuko (Dallas Liu) & Paman Iroh (Paul Sun-Hyung Lee). Sumber: The Movie Database (HorrorDude630)
Pangeran Zuko (Dallas Liu) & Paman Iroh (Paul Sun-Hyung Lee). Sumber: The Movie Database (HorrorDude630)
Dengan terbiusnya serial The last Airbender baik dari segi cerita dan para karakternya, pasti banyak yang menantikan season ke 2. Namun, agaknya harus lebih sangat bersabar, karena Avatar season 2 akan tayang di tahun 2025. Memang lama sih, tapi semoga saja season 2 bisa lebih menarik dan keren dari season 1.

14 tahun menunggu yang berbuah manis dan menyenangkan. Itulah gambaran bagi mereka yang sudah nonton Avatar: The Last Airbender live action garapan Netflix. Semoga season 2 segera digarap dan bisa lebih bagus lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun