Mohon tunggu...
MOHAMMAD ARIF CHARISMA
MOHAMMAD ARIF CHARISMA Mohon Tunggu... Guru

Mohammad Arif Charisma, S.Pd adalah seorang guru yang mengabdi di Madrasah Aliyah KH. Abdurrohman Bangilan. Dengan dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan, ia berkomitmen membentuk generasi yang cerdas secara intelektual dan kuat secara moral. Ia dikenal sebagai pendidik yang inspiratif, mengajar dengan hati, dan selalu berupaya menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi siswanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mohammad Yahya: Oase Digital di Tengah Dinamika PPG Online UIN KHAS Jember

22 Mei 2025   23:52 Diperbarui: 22 Mei 2025   23:51 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Background Kelas Pak Yahya (Sumber: Desain dan ilustrasi dibuat menggunakan Canva. ))

 

Dokumentasi Kegiatan Kelas Zoom PPG Akidah Akhlak 2025 UIN KHAS Jember
Dokumentasi Kegiatan Kelas Zoom PPG Akidah Akhlak 2025 UIN KHAS Jember
JEMBER, KOMPASIANA.COM -- Di tengah gemuruh rutinitas perkuliahan daring program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang kerap terasa monoton dan melelahkan, hadir sosok yang membawa sejuknya embun pagi dan hangatnya mentari sore. Dialah Mohammad Yahya, S.Ag., M.Pd.I, seorang dosen di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, yang menghadirkan bukan sekadar pembelajaran, tetapi juga ketenangan jiwa dan semangat yang menyala.

Melalui layar Zoom yang membelah jarak dan waktu, Pak Yahya --- begitu beliau akrab disapa --- menciptakan ruang belajar yang bukan hanya mendidik, tetapi juga menghibur dan menyembuhkan. Setiap sesinya bukan sekadar transfer ilmu, melainkan perjalanan batin yang menyejukkan hati, serupa angin semilir yang menenangkan di tengah teriknya beban tugas dan kewajiban.

Lebih dari Sekadar Kuliah: Kelas sebagai Ruang Bahagia

Kehadiran Pak Yahya dalam perkuliahan menjadi oase yang dinanti ratusan mahasiswa PPG LPTK UIN KHAS Jember yang tersebar di penjuru negeri. Beliau tidak hanya menguasai materi dengan cemerlang, tetapi juga piawai merangkai kata-kata menjadi jembatan kasih antara ilmu dan hati.

Setiap pertemuan terasa seperti duduk bersama sahabat lama --- hangat, akrab, dan penuh makna. Interaksinya menggugah, candaannya menghidupkan suasana, dan setiap penjelasannya mengalir jernih seperti air pegunungan yang menyegarkan. Materi yang kompleks pun disampaikan dengan bahasa yang lembut dan mudah dicerna, seolah beliau sedang menyuapi jiwa-jiwa yang haus akan pengetahuan dan pencerahan.

"Kuliah sama Pak Yahya itu kayak lagi ngobrol sama teman, tapi ilmunya meresap ke hati," ungkap salah satu mahasiswa, dengan senyum yang tak bisa disembunyikan.

Dalam keterbatasan sinyal dan kelelahan mata menatap layar, Pak Yahya menjadi lentera yang menerangi. Dengan fitur-fitur Zoom yang dimaksimalkan secara kreatif, beliau menghadirkan kelas yang penuh tawa, diskusi hidup, dan kebersamaan yang terasa nyata, meski terpisah ruang.

"Healing" Bersama dalam Doa yang Menyentuh Langit

Namun, kekuatan sejati Pak Yahya tidak hanya pada penyampaian materi, tetapi pada kemanusiaan yang beliau rawat dengan penuh cinta. Ia memahami bahwa setiap mahasiswa adalah pribadi yang memikul beban hidup, harapan keluarga, dan cita-cita yang menggunung. Maka, di setiap akhir sesi, beliau selalu menghadirkan waktu untuk hening --- sebuah ruang sunyi yang diisi doa dan harapan.

Beliau selalu mewajibkan mahasiswa punya dan menjaga wudhu disetiap pertemuan perkuliahannya dan sedia air minum untuk didoakan di sesi healing. Beliau memandu sesi itu dengan penuh kelembutan, mengajak mahasiswa dalam keadaan suci, mengheningkan cipta, lalu bersama-sama mengangkat doa yang mengalir dari hati ke langit. Doa yang bukan sekadar untuk kelancaran studi, tetapi juga untuk keteguhan dalam menghadapi hidup, kekuatan untuk mencintai profesi, dan keberkahan yang merangkul keluarga.

"Bagian doa itu yang paling saya tunggu. Rasanya seperti disiram embun setelah lama berlari di gurun," ucap seorang mahasiswa dengan mata berkaca-kaca. "Beliau tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga cara menjadi manusia yang tabah dan penuh harap."

Oase di Padang Gersang Digital

Dalam dunia pendidikan jarak jauh yang sering kali terasa kering dan membosankan, Mohammad Yahya hadir sebagai oase --- tempat berteduh, mengisi ulang energi, dan menguatkan tekad. Teknologi hanyalah alat, tetapi jiwa seorang pendidik yang mengajar dengan cinta dan memancarkan ketulusan, itulah yang menyentuh dan mengubah.

Melalui setiap kelas daringnya, Pak Yahya menunjukkan bahwa mendidik bukan hanya tentang menyampaikan ilmu, melainkan juga menyentuh hati. Ia membentuk generasi pendidik yang tak hanya cerdas dalam nalar, tetapi juga tangguh dalam jiwa, kokoh dalam iman, dan lembut dalam perasaan.

"Ilmu yang disampaikan dengan ketulusan akan lebih mudah mengakar dalam jiwa daripada yang hanya dititipkan lewat kata."

"Di tengah dunia yang kian bising, kadang kita hanya butuh satu suara yang menenangkan: suara guru yang mengajar dengan hati."

"Belajar bukan hanya tentang mengerti, tapi juga tentang merasa --- merasa diterima, dimengerti, dan dikuatkan."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun