Kamu yang saat ini sedang menjalin hubungan serius dengan lawan jenis, baik itu laki-laki dan perempuan tentu akan punya rencana untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu pernikahan.
Konon katanya ketika kita menikah kelak, maka keluarga pasangan (suami/istri) akan menjadi bagian dari keluarga kita juga. Â
Tapi kalau misalnya ketika sedang menjalin hubungan dalam taraf penjajakan atau pacaran dengan calon suami misalnya, lalu menemukan fakta kalau calon mertua ternyata ketus terhadap kita, gimana nih yang seharusnya dilakukan?
Calon mertua disini tentu tak hanya ibu mertua lho ya, bahkan calon bapak mertua pun bisa ketus lho terhadap calon mantunya.Â
Sebenarnya kita tidak seharusnya langsung menilai atau nge-judge jika calon mertua ketus maka ketika menikah, hidup kita  berasa seperti di neraka. Memangnya kalian tahu gimana dalamnya neraka? Tentu tidak kan!
Oleh karena itu, ketika pasanganmu mengajak bertemu dengan orang tuanya lalu kamu melihat calon mertua terlihat ketus maka coba komunikasikan dengan calon pasangan.
Baiklah, dalam artikel ini saya akan mengambil POV sebagai seorang perempuan yak. Kamu perlu bertanya terlebih dahulu kepada calon suami, apakah memang orang tuanya ketus dari sononya? Atau mereka memang sengaja memasang tampang ketus di depan calon mantu demi menguji seberapa kuat mental dari calon istri anaknya itu.
Bukankah segala sesuatu dalam hidup ini tidak pernah ada yang bisa diprediksi? Bahkan dapat calon mertua yang (mungkin) ketus itu juga di luar prediksi lho!
Sebagai perempuan pastinya kita inginnya dapat calon mertua yang baik hati donk, baik itu bapak mertua ataupun ibu mertua.
Apalagi jika melihat ibu mertua dan menantu perempuan bisa kompak kan rasanya senang banget gitu.Â
Jika setelah kamu bertanya kepada calon suami bahwa memang kedua orang tuanya ketus dari sononya, maka ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai calon mantu yang mungkin suatu saat akan naik level jadi menantu sah, antara lain:
Memaklumi Sifat Ketus Calon Mertua
Kamu tipikal perempuan "bodo amat" yang tak peduli dengan sifat ketus orang lain, sehingga bisa memaklumi sikap camer yang ketus ketika pertama kali bertemu denganmu.
Nah kalau kamu bisa memaklumi sifat ketus calon mertua, GOOD JOB! Artinya kamu fokus terhadap hubunganmu dengan calon suami dan mengesampingkan sifat calon mertua yang ketus.
Namun, apabila kamu tipikal perempuan baperan maka coba pertimbangkan lagi ya dengan fakta jika calon mertuamu ternyata ketus ketika pertama kali bertemu denganmu.Â
*Plot twistnya: Bisa jadi camer lagi sakit gigi nih, terus tiba-tiba calon mantu datang tanpa kabar terlebih dahulu, akhirnya jadi ketus deh di depan calon mantu, wkwkwk.
Mengambil Hati Calon Mertua
Kamu tipikal perempuan yang cukup perasa, sehingga berusaha mengambil hati calon mertua di kemudian hari.Â
Berharap calon mertuamu tidak bersikap ketus lagi saat bertemu denganmu kembali, akhirnya kamu mengambil hati dengan membawakan oleh-oleh yang sekiranya camer suka.
Sah-sah saja mengambil hati calon mertua yang ketus, tapi jangan baper saat camer acuh tak acuh terhadap pemberianmu yak!
Bersikap Apa Adanya
Kamu tipikal perempuan yang apa adanya, tidak ingin berpura-pura menjadi sangat sopan ketika tahu faktanya calon mertua ternyata bersikap ketus pertama kali bertemu.
Boleh kok kamu menjadi diri sendiri dan bersikap apa adanya, namun tentu tidak meninggalkan etika sebagai seorang manusia ketika bertemu dengan orang yang lebih tua (calon mertua) yak!
Meskipun calon mertua ketus ketika bertemu denganmu, tetap hargai dan hormati beliau sebagai seorang manusia yang lebih tua usianya dibandingkan dirimu.
Setelah pulang dari rumah camer, tiba-tiba kamu berubah pikiran atas hubungan dengan calon suami sih itu lain soal yak, wkwkwk.
Diskusi Bersama Calon Suami
Kamu tipikal perempuan yang penasaran dengan sikap ketus mertua di saat pertama kali bertemu sehingga mencoba berdiskusi dengan calon suami dan mengulik lebih dalam mengenai sifat dan sikap orang tuanya.
Tidak salah juga sih, namun saran saya tidak usah terlalu berusaha keras untuk mengetahui sifat calon mertua jika memang belum resmi terikat dalam pernikahan ya gaes ya.Â
Apabila calon mertua memang tak keberatan hubunganmu dengan anaknya, mau seketus apapun akan tetap merestui kok. Kecuali ketusnya camer itu karena memang tidak suka denganmu sebagai calon istri anaknya, Goodbye sajalah.
Penutup
Meskipun calon mertuamu ketus, tapi jika mereka merestui hubunganmu dengan anaknya maka GO AHEAD! Apabila niat kamu dan calon suami sudah bulat untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, maka jangan hiraukan dengan sikap ketus calon mertua. Apalagi jika sudah dari sononya sifat ketus itu melekat di diri camer.
Pastikan kamu tidak baper ketika nanti menjadi menantu sah dari mertua yang ketus yak! Apabila kamu ragu bisa tahan mental jika memiliki mertua ketus, maka sebelum menyesal di kemudian hari, segera akhiri hubungan dengan lelaki idamanmu itu.
Mungkin saran saya terkesan to the point, namun daripada kamu ragu lalu menyesal, lebih baik sakit dan sedih terlebih dahulu kan (putus dari pacar) daripada nanti setelah menikah, kamu akan terbebani secara mental dengan sifat ketus mertua. Syukur-syukur yang ketus hanya salah satu mertua, jika kedua mertuamu ketus gimana donk nanti kondisi mentalmu?
Semoga bermanfaat dan menginspirasi ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI