Mohon tunggu...
Maria Silnifa
Maria Silnifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penyuluhan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumiku yang Lara

29 September 2023   12:49 Diperbarui: 29 September 2023   12:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gak pernah didengar
Jerit tangisnya....
Tak pernah dilihat
Jatuh air matanya
Tak ada yang peduli, acuh tak acuh
Masa bodoh....
Kau ambil nadinya....
Kau bunuh perlahan....
Bumiku yang lara....
Rasakan!
Kini tak lagi dapat ku rasakan
Teduhnya hijau...
Sejungnya he_la nafasnya...
Angin...  tak kau temukan lagi
Kini, saatnya kita
SADAR, BANGKIT!
Selamatkan bumi kita
Bumi yang lara....
Dengat semangat
KONSERVASI!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun