Mohon tunggu...
Maria Silnifa
Maria Silnifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penyuluhan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Hilanglah Diriku

21 September 2023   21:27 Diperbarui: 1 Oktober 2023   22:30 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via pexels/Ianmer Basio

Tiba-tiba irene memelukku dari belakang, pelukannya begitu hangat sejenak meringankan sedikit beban dipundakku, aku menoleh kebelakang sudah kulihat ayah dengan tatapan bersalahnya memelas kearahku. 

Aku sadar, ayah memang harus mendapatkan pendamping baru untuk mengisi kekosongan hatinya. Aku memakluminya namun tetap saja lika hati ini tetap menganga, ibunda.. maafkan aku yang naif ini tetapi tak ada salahnya seorang lelaki terluka hatinya kan?.

7 maret 2000, aku berniat memberikan irene sebuah cincin dan hendak menyatakan perasaanku padanya. Namun di hari itu ia tak datang kesekolah, aku menanyakan kondisinya keteman-teman lain anamuntak ada yang tau kabarnya. 

Sampai 3 hari berlalu, hari itu kelam kudengar suara lirih yang menggema dibalik toa mengabarkan hal yang akan membuatku sehancur ini " turut berdukacita atas meninggalnya irene richard naho, semoga ia diterima disamping yang maha kuasa"

Dari hari itu aku termotivasi untuk menghilang. Diatas gedung ini aku akan terbang dan menggapai 2 orang yang paling kucintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun