Mohon tunggu...
Maria Mediatrix
Maria Mediatrix Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

5 Cara Jitu Menyampaikan Berita jadi Konten Sosial Media ala detikcom

3 Mei 2020   22:52 Diperbarui: 4 Mei 2020   00:19 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hari senin, 27 april 2020 lalu, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya mengadakan kuliah daring dengan judul "Proses Produksi Konten dan Pengelolaan Media Sosial di Detikcom" dengan Elza Astari Retaduari sebagai Asisten Redaktur di Detikcom dan Meliyanti Setyorini Head of Content Delivery and Engagement di Detikcom. 

Meliyanti Setyorini membagikan 5 cara menyampaikan berita yang bisa jadi konten sosial media yang digunakan oleh detikcom. 5 cara tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tentukan key performance indicator (KPI) :

Media sosial ditentukan dan tujuan dari pembuatan kanal media sosial tersebut juga harus ditentukan berdasarkan 3 aspek media sosial tersebut. Hal itu seperti, traffic (seberapa banyak orang yg mengunjungi lamanmu), engagement (seberapa banyak pembaca dan jenis respon audiens terhadap berita dibuat), dan branding (bagaimana citra kanal media sosial di mata para pembaca). Platform media sosial (instagram, facebook, twitter, ataupun youtube), tiktok, podcast dan lain - lain. 3 platform utama detikcom untuk share berita media sosial adalah Instagram, Twitter, dan Facebook. KPI ditentukan berdasarkan setiap jenis media sosial karena memiliki karakteristik yang berbeda-beda. 

2. Definisi pembacamu :

menentukan target usia pembaca di setiap media sosial, lokasi pembaca, dan kondisi sosial ekonomi pembaca juga perlu dipertimbangkan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan isi artikel yang dijadikan sebagai konten di media sosial.

3. Pengemasan dan proses upload

Bagaimana cara berita yang telah dibuat oleh tim news diubah menjadi konten yang akan tampil di sosial media? 

Berita --> produksi dan pengemasan artikel, foto (diedit atau naik mentah), grafis (beberapa platform yang lebih cenderung visual karena pembaca lebih tertarik untuk melakukan share, memberi komentar, dan dibaca oleh pembaca), video (jadwal upload, upload ke media sosial yang mana, proses pengeditan ada yang salah atau perlu diulang atau tidak), caption yang diberikan casual atau formal, dan link utm artikel terkait --> tools/ content management system (CMS), yang seperti langsung diupload hari itu juga atau uploadnya sudah terjadwal. Jika seputar berita running, hard news, dan breaking news pasti langsung upload. Misalnya tim news kanal media online mengunggah berita hard news, 1 menit setelahnya tim konten medsos juga akan mengunggah hard news tersebut ke konten yang ada di media sosial. Kecuali berita yang bisa dijadwalkan, misalnya prime time pada waktu tertentu, kemudian artikel tersebut diunggah sesuai jadwal prime time.  -->  selesai mengunggah artikel berita tersebut ke konten media sosial.

4. Analisa hasil unggahan konten ke sosial media.

Analisa hasil artikel yang telah diunggah dengan melihat engagementnya tinggi atau rendah dengan strategi konten yang dibuat, traffic meningkat atau justru menurun harus dilihat juga.

5. Lanjutkan strategi konten yg berhasil

Strategi konten dicoba beberapa kali yang bisa mendatangkan engagement atau traffic dari pembaca yang tinggi bagi sosial media kita.

Selain itu, Meliyanti juga memberikan 3 media sosial utama detikcom yang dijadikan sebagai wadah untuk memberikan informasi kepada pembaca.

tangkapan layar
tangkapan layar
Contohnya dalam kanal media sosial detikcom, ada 3 media sosial yaitu :

1. Facebook detikcom memiliki 4,9 juta fans dan 5 juta followers. Facebook memiliki karakteristik :

  • Gaya komunikasi formal untuk hard news
  • KPI utama yaitu, klik sebagai traffic dan diikuti engagement berupa tanggapan, like, dan share dari pembaca.
  • Target pembaca berusia 23-35 tahun.
  • Berita lifestyle gaya komunikasinya bisa lebih casual dan cenderung mengandalkan engagement pembaca.
  • Video yang lebih update, eksklusif, dan album foto yang berisikan informasi secara rinci, serta grafis mengenai informasi update tersebut.

tangkapan layar
tangkapan layar
2.  Twitter : detikcom

Dengan 15,9 juta followers. Karakteristik :

  • Gaya komunikasi untuk hard news cenderung casual dibandingkan berita lifestyle.
  • KPI utama sama yaitu, klik sebagai traffic dan diikuti engagement berupa tanggapan, like, dan share oleh pembaca.
  • Target pembaca milenial berusia 18-35 tahun.
  • Variasi engagement berupa grafis atau thread kekinian tentang running news.

tangkapan layar
tangkapan layar
3. Instagram : detikcom dengan 2,3 juta followers

Instagram punya banyak hal yang bisa dijadikan inovasi dalam pembuatan konten sosial media, seperti fitur story atau filter story dan lainnya.

Karakteristik :

  • Caption casual namun tetap formal karena pembaca sebagai orang yang membutuhkan informasi.
  • KPI lebih besar pada engagement dibandingkan traffic dan branding.
  • Target pembaca 18-35 tahun.
  • Menekankan pada unsur visual seperti foto yang menarik, infografis, dan video yang berisi informasi yang secara rinci.
  • Pemanfaatan fitur IGTV dan IG Story untuk traffic dan engagement dengan pembaca.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun