Mohon tunggu...
Maria Magnificatia Siregar
Maria Magnificatia Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Gadget

i(Made to Brake)-Phone?

29 Maret 2021   15:14 Diperbarui: 29 Maret 2021   15:50 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia periklanan saat ini perkembang dari tahun ke tahun, hingga tidak lagi bisa terhitung menerpa masyarakat dengan sarana bermacam-macam media yang terus diperbarui dan bermunculan inovasinya. Lalu saat ini ikaln merupakan sebuah pop culture, yang terkadang mereka saling berbagi dan memakai tema, suara, dan karakter satu sama lain serta seringkali ditampilkan secara bersamaan. Kemudian iklan-iklan ini menjadi memunculkan stereotype sempit dan berseragam, lalu hal ini mendapatkan sebuah kritik dari anti-konsumtvisme karena masayrakat menjadi mengkonsumsi segala sesuatu secara berlebihan dan bukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka melainkan untuk mengikuti sebuah tren (Putri, 2011. h. 18).

Gerakan sosial kemudian muncul karena keadaan ini dan melakukan aksi perlawanan atas dunia periklanan yang cenderung mainstream dan merupakan perlawanan yang ingin mengomunikasikan atas anti-konsumtivisme. Gerakan ini membentuk iklan-iklan atau sebuah karya seni yang bersifat menghancurkan atau membelokan pesan iklan atau karya seni. Ada yang membuat iklan atau karya seni ini menjadi sebuah parodi yang bertujuan untuk menyindir atau mengkritik sebuah brand atau isu sosial. Gerakan ini kemudian dinamakan dengan culture jamming (Putri, 2011. h. 18-19)

Lalu apakah hubungannya dari logo produk dari Apple yang diganti dengan tulisan “i-Made to brake” ?

Hal ini merujuk pada sebuah kritikan untuk salah satu produk Apple yaitu iPhone yang rentan atau mudah untuk rusak atau kurang kuatnya dalam mendesain perangkat iPhone. Dan jika sudah rusak maka cost atau biaya yang dikeluarkan pun tidaklah sedikit.

Hal ini diperkuat oleh beberapa artikel yang menilai produk iPhone ini, seperti yang diansir dalam It Works (Adam, 2018) menjelaskan generasi seluruh seri dari iPhone 6 menjadi generasi iPhone yang paling banyak memiiki masalah. Dijelaskan juga bahwa ada sebuah daat yang membuktikan iPhone 6 menempati posisi teratas dengan masalah-masalahnya sebesar 22%, masalah tersebut datang dari Bluetooth, Wi-Fi, headset, hingga kemampuan data selulernya. Bahkan pada 2014 yang lalu, terdapat sebuah generasi dari iPhone 6 ini sangat rawan untuk bengkok. Dibenarkan dengan beberapa kasus yang sempat viral di dunia maya, tetapi Apple dalam hal ini tetap bersikeras untuk mempertahankan opininya tentang produk iPhone yang didesain dengan bahan-bahan seperti logam baja atau titanium yang sangat kuat untuk iPhone ini dan Apple juga menolak opini penggunanya tentang generasi dari iPhone 6 yang sangat rawan bengkok ini. Lalu pada 2016 setelah Apple mengeluarkan gugatannya yang mengatakan bahwa generasi dari iPhone 6 ini kuat, kemudian bermunculanlah video-video di youtube yang menunjukan ke ringkihan dari badan iPhone 6 ini oleh para penggunanya.

Bagi kalian yang pernah meggunakan iPhone 6 dan seluruh generasinya, bagaimanan pengalaman kalian yang kalian temukan? Apakah juga menghadapi kerusakan seperti diatas?

Daftar Pustaka:

Barker, C and E. A. Jane. (2016). Cultural Studies Theory and Practice. (5th Edition). London. SAGE Publications.

Setiawan, J., dan Sudrajat, A. (2018). Pemikiran Postmodernisme dan Pandangannya Terhadap Ilmu Pengetahuan. Jurnal Filsafat. 28(1): 25-46. diakses pada 29 Maret 2021 dari https://media.neliti.com/media/publications/228512-pemikiran-postmodernisme-dan-pandanganny-bbc8bbca.pdf.

Putri, A. L. (2011). Culture Jamming Versus Popular Culture.  Jurnal Ilmu Komunikasi. 8(1):17-33. diakses pada 29 Maret 2021 dari https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/179/268.

Adam. (2018). Inilah Seri iPhone yang Paling Bermasalah dan rusak. diakses pada 29 Maret 2021 dari https://www.itworks.id/13672/inilah-seri-iphone-yang-paling-bermasalah-dan-rusak.html.  

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun