Mohon tunggu...
Maria Lete
Maria Lete Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bola voli,futsal,bola kaki.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemuda Jangan Lupa Sumpahmu: jejak Langkah Pemuda Menuju Arah Perubahan Oleh: Maria Lete

3 Januari 2025   16:15 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:14 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada intinya jejak Langkah Pemuda Menuju Arah Perubahan merupakan suatu semangat persatuan dan kesatuan dalam perjuangan perubahan bagi generasi penerus. Sebagai momen penting dalam Sejarah pergerakan perubahan nasional dan sebagai pengikat akan pentingnya persatuan dan kebhinekaan dalam membangun bangsa. Lahirnya pemuda menuju perubahan membangkitkan dan mempertajam serta mempererat tali persaudaraan dengan menerapkan Langkah-langkah meuda menuju arah.

C. KESIMPULAN

Pemuda merupakan garda terdepan dalam setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Mereka memiliki energi, ide-ide segar, dan semangat yang mampu menggerakkan perubahan positif. Dalam konteks sejarah Indonesia, Sumpah Pemuda pada tahun 1928 menjadi tonggak penting yang menegaskan persatuan dan komitmen pemuda untuk berjuang demi kemerdekaan dan keadilan. Namun, tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini sangat berbeda.

Jejak langkah pemuda menuju arah perubahan tidak hanya berlandaskan pada nilai-nilai perjuangan masa lalu, tetapi juga harus mencakup kesadaran akan isu-isu kontemporer, seperti lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan pendidikan yang tepat dan akses informasi yang luas, pemuda dapat mengeksplorasi potensi mereka dan berkontribusi secara aktif dalam masyarakat. Oleh karena itu, memahami konteks perubahan dan menginternalisasi nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda menjadi kunci bagi generasi muda untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun