Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Self Care itu Tidak Selalu Menyenangkan

13 Desember 2019   08:58 Diperbarui: 13 Desember 2019   09:17 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: laman Facebook itsahappyworld

Apa yang terbayang di benak Anda jika mendengar istilah "self care"? Tambahan: terutama jika diucapkan oleh seorang ibu?
Saya membaca di sebuah artikel berbahasa Inggris tentang hal ini. Self care, atau dalam bahasa Indonesia: perawatan diri, belum tentu berupa hal-hal yang dibayangkan orang. Apa saja? Pergi ke salon, spa, mandi berendam, perawatan kecantikan, membaca buku favorit, minum teh sambil ngemil-ngemil cantik?

Tentu saja semua hal itu termasuk dalam perawatan diri, terkadang orang memasukkannya ke dalam frasa memanjakan diri sendiri. Apa akibatnya?

Akibatnya ibu yang mengatakan bahwa dirinya juga perlu "mengurus diri sendiri" di-bully. Dikatakan ibu yang melalaikan pekerjaan lah, memikirkan diri sendiri lah, dan sebagainya.

Hey, padahal batere ponsel saja tidak bisa bekerja jika dibiarkan habis. Apalagi tubuh manusia jika dibiarkan energinya "terkuras". Hal ini bukan hanya berlaku untuk seorang ibu, tapi kita semua. Mahasiswa, pelajar, ayah, pekerja kantoran, penjual di pasar, semuanya.

Semua dari diri kita memerlukan "self care" dan jangan sampai membiarkan energi kita terkuras. Cara menguras energi antara lain bekerja tanpa istirahat, membiarkan diri kelaparan (karena tenggat kerja yang harus dikejar), mati-matian meskipun sudah kelelahan. Ok, kalimat barusan saya ambil dari bab awal di buku 7 Habits of Highly Effective Teens tulisan Steven Covey yang saya baca belasan tahun lalu waktu masih SMU. Lakukan hal-hal tersebut dan bencana pun datang.

Seperti yang terjadi pada saya beberapa hari lalu. Pekerjaan tidak ada yang benar, perasaan kacau, dan semua terasa menjengkelkan. Ternyata saya belum mandi sejak pagi dan tidak makan selain keripik dan kue-kue. 

Jadi, apakah kita semua harus bersantai di spa, mandi berendam dan sebagainya? Yah, seperti yang saya tuliskan di atas, hal-hal tersebut memang salah satu bentuk "self care" namun tidak semuanya. Terkadang perawatan diri itu justru berupa hal-hal yang tidak terlalu menyenangkan untuk dilakukan lho.

Merencanakan budget belanja mingguan atau bulanan agar tidak terlalu banyak uang yang terbuang, memasak sayur dan lauk pauk yang sehat alih-alih beli jadi di warung sebelah, menyusun menu makanan, olahraga 5x30 menit aerobik dan 2x angkat beban setiap minggunya, tidur pada waktunya meskipun acara di televisi sangat menarik, mengurangi berselancar di media sosial untuk menyelesaikan pekerjaan, serta mengurangi ekspektasi yang berlebihan tentang apa yang harus dicapai hari ini. Beberapa hal tersebut merupakan bentuk perawatan diri atau self care yang tidak terlalu populer sebab tidak terlalu menyenangkan.

Akhir kata self care atau perawatan diri itu bukan sebuah kemewahan namun kebutuhan.  Sebab kita tidak dapat berfungsi dengan baik tanpanya. Dia pun tidak selalu menyenangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun