Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hiduplah di Saat Ini

23 Maret 2018   13:05 Diperbarui: 23 Maret 2018   14:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yay, sudah hari Jumat. 

Berapa banyak di antara kita yang sudah menunggu-nunggu hari Jumat sejak hari Senin? Atau berapa banyak yang senang ketika mengetahui akhirnya ini hari Jumat? 

Mengapa kita begitu menyukai Jumat sampai-sampai ada singkatan TGIF (Thanks God it's Friday)? Apa sih spesialnya hari ini dibandingkan hari lainnya? 

Alasannya tentu saja karena Jumat adalah akhir pekan (bagi yang bekerja 5 hari seminggu lho ya). Setelah Jumat akan ada hari Sabtu dan MInggu yang berarti hari libur. Hari istirahat, hari senang-senang, hari yang akan dihabiskan bersama keluarga dan orang-orang tersayang sehingga tentu saja menjadi lebih istimewa. Hari yang harus disambut dengan senyum cerah ceria membayangkan apa yang akan dilakukan pasca jam kerja telah usai. 

Tapi, haruskah selalu demikian? 

Mengapa kita harus menunggu datangnya hari Jumat untuk ceria, untuk tersenyum dengan semangat? Mengapa tidak hari Senin saja? Mengapa kebahagiaan kita harus menunggu hari libur dulu? 

Alasannya sederhana: karena kita lupa hidup di saat ini. Kita hidup di masa depan: memikirkan tenggat-tenggat pekerjaan, rencana-rencana yagn disusun ke depan. Atau kita justru hidup di masa lalu: menyesali keputusan yang salah kita ambil kemarin atau kemarin dulu, atau mungkin justru terbayang masa-masa keemasan ketika masih muda dulu dan membawanya ke mana pun kita pergi. Kita lupa apa yang paling penting: hidup di saat ini. Benar-benar "berada" di tempat kita berada, benar-benar sadar akan apa yang kita lakukan. 

Tidak mudah untuk hidup di saat ini, terlebih jika kita sudah sekian lama membiasakan diri untuk "hidup di masa depaan dan masa lalu". Salah satu caranya adalah dengan berusaha menyadari apapun yang kita kerjakan saat ini. Fokus pada apa yang sedang dikerjakan, dikatakan, dirasakan. Tidak perlu memikirkan besok maupun lusa. Hari esok memiliki kesusahannya sendiri.  

Bisa juga dengan belajar meditasi. Konon dengan berlatih memusatkan diri menyadari napas kita saja sudah selangkah membawa kita lebih dekat menuju kesadaran diri dan hidup di hari ini, hidup di saat ini. Ketika kita berhasil hidup di saat ini, saat itulah kita benar-benar hidup. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun