Mohon tunggu...
Via Maria Aritonang
Via Maria Aritonang Mohon Tunggu... Siswi

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Sosiologi dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

6 Oktober 2025   21:03 Diperbarui: 6 Oktober 2025   21:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan
Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari perilaku dalam masyarakat, interaksi sosial, serta struktur dan dinamika kelompok sosial. Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata yakni, bahasa Latin "socius" yang berarti teman atau kawan dan Yunani "logos" yang berarti ilmu pengetahuan.
Sosiologi lahir pada abad ke-19 di tengah gejolak Revolusi Industri dan perubahan sosial yang masif di Eropa. Pengertian sosiologi tidak hanya terbatas dalam definisi formal, tetapi juga dipengaruhi oleh perspektif para tokoh pendirinya. Artikel ini akan membahas pengertian sosiologi menurut beberapa tokoh utama, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan, memahami sosiologi, kita dapat lebih bijak dalam menghadapi isu-isu sosial kontemporer seperti ketidaksetaraan,  urbanisasi, dan pengaruh teknologi.

Pengertian Sosiologi Menurut Tokoh-Tokoh Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu memiliki fondasi yang kuat dari pemikiran para ilmuwan. Berikut adalah beberapa pemgertian sosiologi menurut tokoh tokoh terkemuka:

1. Auguste Comte (1798-1857) : Bapak Sosiologi

Auguste Comte, seorang filsuf Prancis, ia dianggap sebagai bapak sosiologi karena ia adalah orang yang pertama kali menciptakan istilah " Sosiologi " pada tahun 1838. Menurut Comte, sosiologi adalah ilmu positif yang mempelajari masyarakat secara ilmiah yang mirip dengan ilmu alam seperti fisika atau kimia yang harus dipelajari dengan observasi, eksperimen, dan perbandingan. Ia membagi perkembangan pengetahuan manusia menjadi tiga tahap yakni:

* Teologis (berbasis agama) 

* Metafisik (berbasis spekulasi filosofis) 

* Positif (berbasis observasi dan eksperimen) 

Bagi Comte, tujuan sosiologi adalah menemukan hukum-hukum sosial yang mengatur perkembangan masyarakat, sehingga dapat diterapkan untuk reformasi sosial yang lebih stabil dan teratur. Definisi ini menekankan sifat empiris dan ilmiah sosiologi yang membedakannya dari spekulasi filosofis semata. 

2. Emile Durkheim (1858-1917): Sosiologi sebagai Ilmu Fakta Sosial

Emile Durkheim, sosiolog Prancis lainnya, mendefinisikan sosiologi sebagai studi tentang "fakta sosial". Dalam bukunya The Rules of Sociological Method (1895), Durkheim menyatakan bahwa fakta sosial adalah cara berpikir, merasa, bertindak yang eksternal terhadap individu, bersifat koersif (memaksa), dan umum di masyarakat. Contohnya adalah norma, hukum, dan institusi sosial yang mempengaruhi perilaku individu meskipun individu tersebut tidak sadar. Durkheim menekankan bahwa sosiologi harus objektif menggunakan metode ilmiah untuk menganalisis bagaimana fakta sosial mempertahankan kohesi masyarakat. Pendekatan ini menjadi dasar fungsionalisme, dimana masyarakat dilihat sebagai sistem yang saling bergantung untuk bertahan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun