Mohon tunggu...
Maria Alex Sandra
Maria Alex Sandra Mohon Tunggu... Guru - PENDIDIK

Menebar ilmu untuk menggapai Ridho-Nya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Pembelajaran Sosial Emosional" agar Murid Perduli terhadap Sekitar

25 September 2022   19:45 Diperbarui: 25 September 2022   19:49 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi bila guru hanya berorientasi pada menyelesaikan materi pelajarannya maka mereka tidak menganggap penting untuk melakukan kegiatan tersebut. Dengan proses seperti ini hasil yang diharapkan yaitu munculnya KSE didalam diri murid akan sulit untuk terwujud.

Oleh karena itu saat mendapatkan materi Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), saya setuju hal ini sangat penting untuk diterapkan di sekolah. Terutama bila melihat  kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh murid kita saat ini. 

Baik permasalahan pribadi maupun sosial seperti menyontek adalah hal yang biasa, sering terlambat datang ke sekolah, bullying, tawuran, kecanduan game online dan sebagainya maka pembelajaran sosial emosional (PSE) yang didukung oleh seluruh warga sekolah diharapkan bisa menjadi solusi mengatasi masalah-masalah ini.

Pengalaman saya saat menerapkan PSE didalam kelas, ada yang berubah sebelum dan setelah penerapan PSE, terutama dalam hal suasana kelas serta interaksi antar individu misalnya :

 (1) Tumbuh rasa empati dan perhatian kepada temannya yang  tidak hadir (kesadaran sosial) karena saat saya bertanya siapa yang tidak hadir hari ini? Bila ada yang sakit saya juga akan bertanya lagi apa ada yang sudah menjenguk ke rumah temannya yang sakit, bagaimana keadaannya, kita doakan semoga lekas sembuh. Yang awalnya tidak perduli dengan temannya yang tidak masuk sekolah, setelah itu menjadi perduli.

(2) Lebih baik saat menyampaikan pendapat di depan kelas dan menghargai bila ada temannya yang berpendapat (kesadaran berelasi). Biasanya bila ada murid yang menyampaikan pendapat atau bertanya pada diskusi kelas yang lain ada yang mengobrol sendiri bahkan menertawakan cara bicara temannya yang sedang berpendapat tadi. Dengan penguatan kesadaran berelasi mulai muncul sikap saling menghargai, bahkan kemampuan menyampaikan pendapat di depan kelas juga semakin membaik (tidak malu dan takut salah lagi)

(3) Lebih tertib dan mematuhi kesepakatan kelas yang ada (kesadaran diri) .

Sikap ini muncul karena setiap masuk kelas saya selalu mengingatkan pada kesepakatan kelas yang ada, sehingga mereka terbiasa untuk tertib melaksanakannya. Dampaknya pembelajaran dapat berjalan lebih kondusif.

Namun perlu dipahami perubahan ini tidak bisa terlihat saat itu juga, karena perubahan sikap sangat dipengaruhi oleh cara berpikir seseorang. Saat mengingatkan untuk memperhatikan temannya yang berbicara maka kita sedang mengubah cara berpikir murid kita tentang pentingnya menghargai jika ingin dihargai oleh orang lain. 

Jadi penguatan KSE perlu dilakukan terus menerus dalam berbagai keadaan agar murid menjadi terbiasa melakukannya. Saat itulah muncul kesadaran berelasi pada murid kita. Proses seperti ini yang saya amati terjadi di kelas.

Melihat perubahan yang terjadi didalam  kelas pada saat pelajaran saya, maka saya akan berupaya mewujudkan PSE di sekolah saya. Caranya dengan terus belajar dan memperbaiki diri agar memiliki pemahaman yang benar tentang  PSE . Selanjutnya berupaya secara kontinyu  menerapkan PSE pada aktivitas di lingkungan sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun