(Paris~Pantai Parangtritis, Yogyakarta)
Roda bus berputar menyusuri jalan berliku
Kupandangi sekelilingku penuh pesona
Tawa renyah senandung tak bermusik
Mewarnai riuhnya rombongan wisata
Waktu berjalan terasa begitu lambat
Perut bernyanyi riang bibir kering
Kupandangi kantong plastik di tas
Ada sepotong roti kugenggam
Kusaksikan nyanyian jawa
Lewat sebuah televisi kecil
Kuikuti nada-nada tanpa syair
Tak kugubris cemooh di telingaku
Aroma pasir putih menerpa hidung
Kelirik lewat kaca jendela
Hati bersorak riang gembira
Akhirnya kerinduanku terjawab
Deburan ombak sayup-sayup kudengar
Rasa hati bergetar penuh kenangan
Masihkah seperti saat itu
Wajah romantis menyelinap di wajahku
Bibir ini tak sengaja tersenyum
Teringat petikan nada-nada gitarmu
Yang berpadu deru ombak Paris
Menciptakan senandung merdu romantis