Tak terhitung berapa batako kuinjak
Berapa insan telah melewatiku
Kepala tetap memandang lurus ke depan
Kosong, dingin tak bernyawa
Sebutir kerikil menyusup disela-sela sepatuku
Namun tak kuhiraukan
Tangan tergantung gelisah
Ahhh....kenapa aku ini
Sejenak insomnia melandaku
Tiba-tiba....
Swara nan syahdu menyelinap di telingaku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!