Enam bulan sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 digelar, sejumlah pihak telah menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin. Mulai dari anggota legislatif, pedagang, hingga para santri.
Menariknya, dukungan para caleg itu tak hanya berasal dari partai politik pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin saja. Melainkan juga hadir dari sejumlah caleg partai pendukung Prabowo.
Hal itu terlihat ketika sejumlah caleg Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sekjen PAN Eddy Soeparno belum lama ini mengakui bahwa beberapa caleg PAN menolak untuk ikut mengkampanyekan calon yang diusung partainya, yakni Prabowo-Sandi, pada saat turun ke masyarakat. Hal itu lantaran konstituennya banyak yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Fakta itu membuktikan bahwa koalisi Prabowo-Sandi itu pada dasarnya tidak solid. Selain itu, juga menggambarkan realitas politik, dimana saat ini masyarakat lebih memilih Jokowi-Ma'ruf karena dinilai paling tepat memimpin Indonesia ke depan.
Kemudian, dukungan kepada Presiden Jokowi juga hadir dari Eks-212. Menurut wakil ketua relawan Eks-212 dalam waktu dekat ini akan menggelar silaturahmi nasional untuk membahas strategi pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satu langkah pemenangan itu adalah pembentukan jaringan posko dengan para ulama, kiai, dan habaib se-nusantara.
Tak hanya eks-212, para pedagang yang tergabung dalam Komite Pedagang Pasar (KPP) juga mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dukungan itu diberikan karena Presiden Jokowi dinilai selalu berpihak pada kepentingan rakyat, khususnya pedagang pasar.
Terakhir, beberapa waktu lalu Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin juga menguatkan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin itu. Pasalnya, Gus Yasin memastikan bahwa santri di Jateng akan bahu-membahu memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Para santri akan membangun jaringan pemenangan di 35 Kab/Kota di Jateng.
Kita sangat yakin Presiden Jokowi akan memenangkan kontestasi Pemilu 2019. Ini bukan soal kemenangan saja, namun lebih jauh sebagai upaya melanjutkan pembangunan dan misi menjaga keberagaman di Indonesia.