Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Betulkah Lawan Kata Mati adalah Hidup?

22 Januari 2024   06:30 Diperbarui: 22 Januari 2024   07:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: mahabharata-adiparwa.blogspot.com

Sangat salah........

Bila kita mati, memang hidup berakhir?

Sama sekali tidak, kehidupan tetap berjalan walaupun tubuh kita mati..

Kematian hanyalah suatu proses hilangnya Prana atau life force. Ketika daya hidup pada diri manusia hilang, atau katakan seperti dulu ada mainan Anak-anak yang menggunakan pir diputar. Ketika putaran pir selesai, maka gerak mainan pun berhenti. Jadi ada masa atau waktu bagi tubuh untuk melakoni kehidupan di dunia. Setelah daya hidup habis, berarti sudah waktunya si ROH terdiri dari pikiran, perasaan termasuk segala emosi; semuanya disebut badan halus atau suksma sarira meninggal si badan kasar. ROH bukanlah Jiwa

Dari yang pernah dikatakan oleh Sang Buddha Gautama, yang disebut mind masih berupa dhatu atau materi. 

Bisa juga dikatakan si tubuh kasar sebagai kendaraan yang harus mengalami daur ulang. Terurai lagi menjadi atom, tetapi juga tilak hilang. Hanya berubah bentuk. Bukan kah ketika di liang kubur terurai kemudian diserap tanah. Kemudian diserap tumbuhan. Dan tumbuhan kita makan.

Sedangkan si badan halus melanjutkan perjalanan. Jadi tidak selesai begitu saja. Bila ada yang bertanya, masak demikian???

Pertanyaan akan saya jawab dengan bertanya kembali : "Adakah sesuatu bisa hilang atau lenyap begitu saja di alam ini?" Bisa dibayangkan bila kita melakukan perbuatan buruk, kemudian selesai demikian saja; bagaimana dengan hukum alam AKSI-REAKSI? Hukum kekekalan yang mendasari kehidupan. Humum sebab-akibat adalah hukum alam. Buruk dibalas buruk. Baik dibalas baik. Tidak ada yang disebut perbuatan buruk bisa dikurangi dengan perbuatan buruk. Hanya pembenaran dari pikiran manusia yang malas dan bodoh...

Sama sekali tidak ada yang bisa lenyap, karena walaupun pikiran tetap berupa materi yang sangat amat halus. Jadi baik pikiran, ucapan serta perbuatan tetap ada, dan semuanya direkam di alam semesta. Bukankah setiap episode kehidupan bagaikan file yang dishpan sebagi software? Perangkat lunak, sedangkan otak sebagai bagian tubuh bagaikan perangkat kasar atau hardware. 

Ada suatu film yang berjudul DEJAVU tahun 2006 bintang utama Adam Goldberg

Silakan ditonton. Sangat menarik......

Inilah sebabnya, ketika bayi lahir tidak bersih. Ia membawa obsesi dan keinginan yang titan terselesaikan di masa lalu. Hal Ini bisa terlihat bagaimana ada seorang anak kecil yang bisa bermain musik dengan mahir. Ia dulunya perdah hidup sebagai pemusik, ia membawa keahlian untuk memenuhi obsesi yang tidak selesai. Rekaman pikiran terakhir dibawa mati sehingga si ROH harus menciptakan tubuhnya sesuai keinginannya......

Jadi lawan kata kematian adalah kelahiran, bukan kehidupan...

Tubuh kita mati, kehidupan terus berlangsung........ Perjalanan hidup kita yang berganti. Tubuh kasar ditinggalkan, ROH melanjutkan perjalanan. 

BIla mati penasaran, maka ia cepat-cepat ingin lahir kembali.

Alangkah bodohnya yang merasa bisa mengakhiri penderitaan dengan bunuh diri. Ia telah menyia-siakan berkah kehidupan. Ia pikir dengan mengakhiri perjalanan dengan membunuh kendaraan tubuh bisa selesai?

Yang ada ia menjadi roh gentayangan......

Hukum alam tidak sebagaimana yang ia pikirkan. Ia tida belajar banyak dari kearifan leluhur yang telah dituliskan......   

http://mahabharata-adiparwa.blogspot.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun