Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ciri Kundalini Aktif

16 Januari 2024   06:17 Diperbarui: 16 Januari 2024   06:19 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.viva.co.id/

Lakukan sesuatu untuk sesuatu yang mulia. Hal inilah yang mesti kita camkan daam hati kita. Saya ingat pesan yang tertulis dalam satu kitab suci : "Raihlah atau dapatkanlah Tuhan, maka segala sesuatu akan kamu peroleh"  Saya kira pesan ini sangat relevan dikaitkan dalam melakoni Yoga. Karena tujuan utama melakoni Yoga semata untuk mengalami penyatuan. Tentu penyatuan dengan Dia Hyang Maha Satu adanya. Namun jangan khawatir, side effect nya dijamin akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita selama di dunia.

Kepedulian terhadap ancaman kerusakan lingkungan, seperti terjadinya pemanasan global yang bisa mengancam kehidupan merupakan ciri terjadinya kebangkitan Kundalini.

Hidup dalam kesadaran bukanlah sebagaimana secara umum dipahami. Dalam hal ini  sadar berarti penuh attentive atau penuh perhatian dalam setiap tindakan. Yang palimg sederhana: "Perlakukan orang sebagaimana dirimu ingin diperlakukan" Pesan seperti ini tertera atau tertulis dalam semua kitab yang diwariskan para suci atau nabi. So,  secara umum sesungguhnya pesan yang dibawa atau misi yang dibawa oleh para suci SATU DAN SAMA.Menariknya bila pesan ini kita terapkan secara kolektif, maka kedamain dapat dipastikan terwujud. Hanya mungkin cara penyampaiannya berbeda.

Dengan melakoni Yoga sebagai gaya hidup atau life style, maka barulah membuktikan terjadinya kebangkitan energi Kundalini. Inilah pemahaman luar biasa yang membawa kita down to earth. Tidak hidup di awang-awang atau dunia ilusi yang memabokkan

https://www.viva.co.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun