Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Book

Meditasi Bertujuan Mengembangkan Kemanusiaan

4 Desember 2023   09:49 Diperbarui: 4 Desember 2023   10:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.booksindonesia.com

Buku Tepat Bagi Pelaku Meditasi Pemula

Sudah banyak buku tentang meditasi yang dituliskan oleh banyak penulis. Namun bagi saya sebagai meditasi pemula, buku yang ditulis oleh barak Anand Krishna adalah yang paling mudah dipahami. Dari segi bahasa yang tidak berbelit dan paling straight to the point, tidak bertele-tele. Begitu membuminya bahasa yang digunakan beliau. Oleh karena itu buku pemahaman ini paling tepat bagi meditasi pemula.

Tahun 2001, tepatnya bulan Maret saya sebagai meditasi pemula atau pencahari kesejatian diri mulai berlatih di Anand Ashram. Sejak muda saya belajar tentang meditasi, namun setelah berkenalan dengan Bapak Anand Krishna, saya menemukan cara yang begitu mudah bagi meditasi pemula. Sebelumnya saya belajar meditasi yang bersentuhan dengan ajaran Kejawen.

Yang saya pahami dari tentang Kejawen ternyata membuat saya bingung; sekali lagi ini hanya berlaku bagi saya. Saya percaya banyak diantara teman-teman yang belajar tentang meditasi dari spiritual Kejawen pasti tidak mengalami kesulitan. Besar kemungkinan saya yang bebal sehingga tidak bisa menyerap ajaran Kejawen.

Mendengarkan wejangan Bapak Anand Krishna, wawasan saya semakin terbuka untuk lebih menghargai atau meng-apresiasi tentang ajaran leluhur yang diwariskan bagi kita semua penghuni Nusantara. Pada dasarnya beliau menyampaikan bahwa sari pati atau esensi semua yang ditinggalkan para suci zaman dulu tidak berbeda. Memang bila kita belum menyelam ke-dalam yang disampaikan oleh para suci akan tampak berbeda. Mungkin ini yang menyebabkan perseteruan dan perpecahan.

Berdasarkan pengertian di atas, beliau selalu menganjurkan agar tidak berpindah keyakinan. Yang selalu menjadi pengingat saya, meditasi pemula; adalah belajarlah sampai ke inti bila kita memang ingin jadi seorang pembelajar sejati. bagaikan seorang penggali sumur. Bila selalu berpindah-pindah saat menggali sumur, maka dapat dipastikan tidak akan mendapatkan sumber air. Saya percaya bahwa para suci yang membawakan pesan kedamaian dari sumber yang satu dan sama tidaklah berbeda.

Setelah membaca buku Neo Self Empowerment, Seni Memberdaya Diri. Sebagai meditasi pemula, buku ini paling lengkap yang menjelaskan tentang adanya 5 (lima) lapisan kesadaran. Untuk lebih lengkapnya tentang 5 lapisan kesadaran :

  • Lapisan Kesadaran Fisik atau Annamaya Kosha.
  • Lapisan Kesadaran Prana atau energi; Pranamaya Kosha,
  • Lapisan Keasadaran Mental/Emosional; Mannomaya Kosha;
  • Lapisan Kesadaran Buddhi atau Intelegensia; Vigyanamaya Kosha;
  • Lapisan Kesadaran Murni/Spiritual; Anandamaya Kosha

Untuk uraian lebih rinci bisa buka buku di bawah ini :

Pengertian Meditasi

Bagi pelaku meditasi  yang harus dipahami adalah pengertian tentang meditasi itu sendiri. Meditasi tidak membuat kita berada di awang-awang. Semakin mendalami meditasi, kita akan semakin memahami bagaimana menjadi manusia yang berbudaya. Kata budaya tidak sama dengan kebiasaan. Banyak orang menyalahartikan makna budaya. Budaya bukanlah seni tari, tetapi segala sesuatu perbuatan yang memuliakan kemanusiaan

Menyelami meditasi berarti semakin menyelami makna kemanusiaan. Banyak anggapan bagi pelaku meditasi pemula bahwa latihan meditasi memiliki tingkatan. Ini pemahaman yang sungguh menyesatkan. Peringatan bagi pelakon meditasi pemula bahwa perjalanan spiritual dengan bermeditasi adalah perjalanan tanpa ujung. Semakin mendalami meditasi membuat seseorang semakin menjunjung kemanusiaan dalam diri seorang manusia. Seseorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, baru disebut sebagai manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun