Dalam dinamika perekonomian daerah yang terus berubah, keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pilar penting bagi ketahanan ekonomi masyarakat. UMKM tidak hanya berperan sebagai penggerak roda ekonomi lokal, tetapi juga sebagai cermin kreativitas dan kemampuan adaptif pelaku usaha terhadap perubahan zaman. Melalui survei berjudul "Identifikasi Profil, Strategi, Inovasi, dan Dampak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)", upaya ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana pelaku usaha mampu bertahan, berinovasi, dan memberikan kontribusi sosial di tengah kompetisi yang semakin ketat.
Salah satu responden yang menjadi fokus dalam survei ini adalah IRSAYS Donat Kentang, sebuah usaha rumahan yang telah berkembang menjadi salah satu pilihan kuliner khas di lingkungan masyarakatnya. Dikelola oleh Arifin, seorang wirausahawan berusia 41 tahun dengan latar belakang pendidikan menengah atas, usaha ini telah beroperasi selama lebih dari enam tahun. Dalam kurun waktu tersebut, IRSAYS Donat Kentang menunjukkan konsistensi dan daya juang yang tinggi untuk tetap relevan di pasar makanan ringan yang sangat kompetitif.
Usaha yang bergerak di bidang perdagangan kuliner ini tidak sekadar menjual produk, tetapi juga memupuk nilai-nilai ketekunan, kreativitas, dan tanggung jawab sosial. Dengan melibatkan sekitar empat hingga sepuluh tenaga kerja, Arifin mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi lingkungan sekitarnya. Dalam pengelolaan bisnisnya, ia menempatkan kualitas produk sebagai prioritas utama, sebuah prinsip yang menjadi fondasi kepercayaan konsumen terhadap produknya.
Menariknya, inovasi menjadi bagian dari perjalanan panjang IRSAYS Donat Kentang. Arifin mengaku bahwa upaya berinovasi memang tidak selalu dilakukan secara berkelanjutan, namun setiap langkah inovatif yang diambil selalu berdampak signifikan pada keberlanjutan usahanya. Awalnya, usaha ini hanya menjual aneka gorengan sederhana. Seiring waktu dan perubahan selera pasar, ia mulai menghadirkan varian donat meses dan gula, sebelum akhirnya mengembangkan donat kentang dengan cita rasa modern dan beragam varian topping sesuai tren konsumen masa kini. Inovasi produk inilah yang menjadi pembeda IRSAYS Donat Kentang dari kompetitornya, sekaligus menunjukkan kemampuan adaptasi UMKM lokal terhadap dinamika pasar.
Selain fokus pada pengembangan produk, Arifin juga menaruh perhatian terhadap dampak lingkungan dari aktivitas produksinya. Kesadaran ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM kini semakin memahami pentingnya menjalankan usaha secara berkelanjutan---tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada keseimbangan sosial dan lingkungan.
Melalui kisah IRSAYS Donat Kentang, kita dapat melihat bagaimana semangat inovasi dan tanggung jawab sosial dapat berjalan seiring dalam praktik kewirausahaan lokal. Hasil survei ini menggambarkan bahwa keberhasilan UMKM bukan hanya diukur dari laba, melainkan juga dari kemampuannya beradaptasi, berinovasi, dan memberi manfaat bagi masyarakat. Di tengah persaingan pasar yang semakin terbuka, nilai-nilai seperti inilah yang akan menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan UMKM di masa depan.
Hasil wawancara dan kuesioner yang dilakukan terhadap IRSAYS Donat Kentang menggambarkan bagaimana pelaku UMKM memaknai pentingnya perencanaan dan strategi dalam menjalankan usahanya. Arifin sebagai pemilik usaha menunjukkan bahwa keberlanjutan bisnis tidak dapat hanya bergantung pada kebiasaan produksi, tetapi harus ditopang oleh perencanaan yang matang. Ia memiliki visi yang jelas dalam mengelola usahanya, termasuk dalam menentukan arah pengembangan produk dan strategi pemasaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Sikap ini mencerminkan karakteristik wirausaha adaptif yang memahami bahwa keberhasilan UMKM ditentukan oleh kemampuan membaca perubahan perilaku konsumen serta ketepatan mengambil keputusan.
Dalam aspek strategi pengelolaan, prioritas utama IRSAYS Donat Kentang terletak pada penjagaan kualitas produk. Bagi Arifin, kualitas bukan sekadar ciri pembeda dari pesaing, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral kepada pelanggan yang telah mempercayai produknya. Komitmen terhadap mutu ini menjadi kunci utama dalam mempertahankan loyalitas konsumen di tengah maraknya persaingan produk serupa. Pendekatan berbasis kualitas tersebut sejalan dengan pandangan para ahli kewirausahaan yang menekankan pentingnya value creation dalam mempertahankan eksistensi UMKM di pasar yang dinamis.
Dari sisi inovasi, IRSAYS Donat Kentang menampilkan pola yang menarik. Meskipun inovasi dilakukan secara berkala dan tidak terus-menerus, setiap perubahan yang dihadirkan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan nilai jual dan daya tarik produk. Transformasi dari usaha gorengan biasa menjadi produsen donat kentang dengan varian rasa modern merupakan bukti kemampuan membaca tren pasar dan menyesuaikan produk dengan selera konsumen muda. Bentuk inovasi yang dilakukan berfokus pada produk --- baik dari bahan baku, bentuk, maupun variasi rasa --- yang memperkuat posisi IRSAYS Donat Kentang sebagai pelaku usaha yang responsif terhadap perubahan.
Selain faktor ekonomi, usaha ini juga mencerminkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan melibatkan empat hingga sepuluh tenaga kerja dari warga sekitar, IRSAYS Donat Kentang berperan dalam menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan ekonomi lokal. Kesadaran terhadap dampak lingkungan dalam proses produksi juga menunjukkan bahwa pelaku UMKM kini mulai memahami pentingnya prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam dunia usaha. Pendekatan ini sesuai dengan semangat pembangunan berkelanjutan yang digaungkan pemerintah, di mana pertumbuhan ekonomi harus berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Secara keseluruhan, hasil survei ini memberikan gambaran bahwa kekuatan utama UMKM lokal tidak hanya terletak pada modal dan jaringan, tetapi juga pada kepekaan terhadap perubahan, komitmen terhadap kualitas, serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar. IRSAYS Donat Kentang menjadi contoh nyata bagaimana pelaku usaha kecil mampu menyesuaikan diri dengan dinamika pasar tanpa kehilangan nilai-nilai sosial yang menjadi akar kekuatan ekonomi kerakyatan.