Mohon tunggu...
Marhaenaputra Sondakh
Marhaenaputra Sondakh Mohon Tunggu... Relawan - Bekerja dan Berdoa

Kerja,kerja,kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosok

PDI Perjuangan Sulawesi Utara Tumbangkan Nasdem dan Partai Lainnya, Buka Peluang Kuasai Pilkada 2020

25 April 2019   18:25 Diperbarui: 2 Mei 2019   21:09 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


FOTO : OLLY DONDOKAMBEY DAN STEVEN KANDOUW ( ODSK LANJUTKAN 2020)

PDI Perjuangan sulawesi utara di pemilihan legislatif 2019, mampu tampil sebagai Jawara dan menumbangkan partai Nasdem, Golkar, Gerindra, Demokrat serta partai lainnya baik di DPR, DPRD Provinsi maupun di DPRD Kabupaten / Kota.

Memang hasil perhitungan suara sementara pemilihan legislatif  DPR, DPRD Provinsi  dan DPR  kabupaten / kota  yang walaupun masih berada di tingkat kecamatan. Namun yang berhak duduk sebagai wakil rakyat sudah terlihat bahkan jelas.

Meski belum di umumkan oleh KPU, namun berdasarkan Informasi yang didapat dari kamar hitung PDI Perjuangan sulawesi utara seperti yang dirilis dibeberapa media lokal sulawesi utara pada hari kamis ( 25/4/2019 ) ini, menunjukkan PDI Perjuangan mencatat sejarah di Pemilihan legislatif 2019 dengan menguasai kursi Legislatif  terbanyak baik di  DPR , DPRD Provinsi Sulawesi Utara dan  DPRD Kabupaten / Kota.

Seperti  untuk DPR, yang pada pemilihan legislatif 2014 lalu, PDI Perjuangan memperoleh 2 kursi. Namun di pemilihan legislatif 2019 ini, PDI Perjuangan sangat perkasa dengan berhasil merebut 4 kursi dari 6 kursi yang diperebutkan. 

Sementara sisa kursi lainnya masih diperebutkan Nasdem, Golkar dan Demokrat. Sedangkan partai lainnya seperti PAN dan  Gerindra  sebagai petahana pemilik kursi DPR daerah pemilihan  sulawesi utara  tidak lagi memiliki peluang untuk memperoleh kursi.

Begitu pula untuk DPRD Provinsi sulawesi utara yang pada pemilihan legislatif 2014 lalu, PDI Perjuangan hanya mendapatkan 13 kursi. Namun dalam pemilihan legislatif 2019 kali ini, PDI Perjuangan  sangat superior dan menguasai semua daerah pemilihan. Walaupun di kandangnya partai Nasdem dan Golkar,  PDI Perjuangan  tampil dengan kursi terbanyak dan total keseluruhan perolehan  18 kursi.

Bukan itu saja, di pemilihan legislatif DPRD kabupaten / kota di provinsi sulawesi utara, PDI Perjuangan  juga meraih kursi terbanyak.

Bahkan di kota Bitung yang kepala daerahnya sebagai ketua DPD Partai Nasdem  sulawesi utara dan kota Manado yang kepala daerah ketua DPC Partai Nasdem Manado, PDI Perjuangan mampu menumbangkan partai dari kepala daerah yang bersangkutan dan tampil sebagai jawara dengan memperoleh kursi terbanyak. 

Selanjutnya  dari  15 Kabupaten / Kota di provinsi sulawesi utara, PDI Perjuangan sukses menguasai 11 kabupaten / kota. Dengan perolehan kursi terbanyak ini, tentunya PDI Perjuangan akan menjadi ketua DPRD kabupaten / kota.

Adapun kabupaten/kota tersebut yang dikuasai PDI Perjuangan meliputi ; Manado, Minahasa Utara, Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kotamobagu, Bolaang Mongondouw, Bolaang Mongondouw Selatan, Bolaang Mongondou Utara dan Sitaro.

Keberhasilan PDI Perjuangan sulawesi utara meraih kemenangan besar  dan memperoleh kursi DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten / kota yang sangat signifikan di pemilihan legislatif 2019 ini. Semakin memperkokoh  kepiawaian duet Olly Dondokambey (SK)  Ketua DPD PDI Perjuangan  dan juga sebagai Gubernur Sulawesi Utara  serta  Steven Kandouw (SK) Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan dan juga sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara.

Suksesnya   PDI Perjuangan Sulawesi Utara di Pemilihan legislatif 2019, kian memperkuat keberadaan PDI Perjuangan yang identik dengan banteng ini di bumi Nyiur Melambai.

Berdasarkan penulusuran penulis di beberapa media lokal daerah, ternyata ada beberapa catatan yang membuat PDI Perjuangan menguasai pemilihan legislatif 2019 di sulawesi utara.

Pertama, duet  OD-SK dalam memimpin PDI Perjuangan sebagai ketua DPD PDI Perjuangan dan wakil ketua bidang organisasi DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara serta juga sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, keduanya mampu menunjukkan SOSOK PEMIMPIN YANG MELAYANI DAN BUKAN UNTUK DILAYANI serta memiliki kinerja yang sangat baik.

Karena selama kurun waktu tiga tahun dua bulan lebih memimpin sulawesi utara, telah meletakkan dasar pembangunan sulawesi utara  disegala sektor dan memiliki komitmen serta konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya.

Apalagi  didukung oleh para kader PDI Perjuangan yang duduk  sebagai Kepala Daerah kabupaten / kota maupun  wakil rakyat di DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten / kota di provinsi sulawesi utara, yang selalu hadir ditengah tengah masyarakat serta berkomitmen dan konsisten memperjuangkan  kesejahteraan rakyatnya.

Kedua, belajar Dari pengalaman lalu atas kekalahan PDI Perjuangan pada pemilihan kepala daerah seperti di Manado, Tomohon, Minahasa Utara dan Talaud, yang mungkin diakibatkan banyaknya kader serta simpatisan yang terpecah karena memberikan dukungan kepada pasangan calon kepala daerah dari partai lain. PDI Perjuangan langsung melakukan konsolidasi dan mengevaluasi atas kekalahan Pemilihan Kepala Daerah tersebut.

Langkah konsolidasi dan evaluasi itu dilakukan jauh jauh hari sebelum pelaksanaan hari H pemilihan legislatif 2019. Konsolidasi tersebut  dilaksanakan secara rutinitas baik di struktur pengurus DPD, DPC, PAC  maupun pada  pengurus ranting. Dengan konsolidasi itu membuat pengurus, kader dan simpatisan PDI Perjuangan semakin solid dan militan memenangkan pemilihan legislatif 2019.

Ketiga, dalam penentuan calon legislatif PDI Perjuangan pada pemilihan legislatif 2019,dilakukan rekrutmen dan dalam rekrutmen itu adanya keterwakilan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, mantan birokrat, Profesional serta kaum millineal. itupun belum menjadi jaminan,  karena untuk calon legislatif PDI Perjuangan di pemilihan legislatif 2019. Semuanya di wajibkan mengikuti fit and proper test. Yang mendapat rangking terbaik pada fit and proper test, ditetapkan  dan diusulkan PDI Perjuangan sulawesi utara sebagai calon legislatif di pemilihan legislatif 2019.

Keempat, setelah para calon legislatif dari PDI Perjuangan sulawesi utara ditetapkan KPU dalam daftar calon tetap DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten / kota. PDI Perjuangan sulawesi utara melakukan survey dan pemetaan tingkat elektabilitas dari masing-masing calon legislatif yang hasilnya   dijadikan kebijakan strategi pemenangan bagi  PDI Perjuangan maupun calon legislatif itu sendiri di pemilihan legislatif 2019.

Dengan kemenangan PDI Perjuangan Sulawesi Utara di Pemilihan legislatif 2019, membuka lebar PDI Perjuangan menguasai pemilihan kepala daerah yang akan datang.

Dalam pemilihan kepala daerah baik di provinsi dan di beberapa kabupaten / kota di sulawesi utara tahun 2020 nanti, PDI Perjuangan sulawesi utara sebagai pemenang dan pemilik kursi terbanyak dapat mengusung kadernya sendiri serta tidak perlu adanya  koalisi dengan partai lain.

Karena apabila mengusung figur lainnya yang bukan kader atau berkoalisi dengan partai lainnya, bakal terjadi seperti  di pemilihan kepala daerah dibeberapa kabupaten / kota di provinsi sulawesi utara lalu. Dimana figur dari luar partai atau hasil koalisi yang diusung PDI Perjuangan sebagai pasangan calon kepala daerah di Pilkada, setelah menang dan dilantik. Tidak menunjukkan komitmen yang telah disepakati, apalagi konsistensi terhadap komitmen. Karena hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan bahkan pindah partai.

Namun tentu pada akhirnya, dalam pengusulan pasangan calon kepala daerah yang akan diusung  menjadi domainnya PDI Perjuangan,  karena PDI Perjuangan telah memiliki mekanisme penjaringan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah seperti yang diatur dalam Peraturan PDI Perjuangan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Mekanisme Penjaringan Pasangan Calon PDI Perjuangan.

Salam ODSK Lanjutkan 2020, untuk Sulut Hebat

Merdeka..!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun