Mohon tunggu...
Agung Alone
Agung Alone Mohon Tunggu... -

Kata-kata jangan jadikan duri. Jadikanlah ia sari pati. Twitter : @gustimargy Facebook : agung.katro.3

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kau yang Menguburku

25 April 2015   05:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam gerimis

butiran air mata mengikis

duka yang meringis

--

“perjalanan ini harus berakhir,

Untuk berganti kereta

menuju rumah abadi,” katamu

--

aku sayup mendengar adzan

berkumandang memberangkatkan

jasadku ditanam

--

“hanya keikhlasanmu, sayang

yang kuharap mengantar

kuburkan aibku,” pintaku

--

sementara kereta yang kutunggu

tak kunjung datang

kau telah lama menghilang

lalu, maklhuk-makhluk aneh

menemaniku

sehari seperti seribu tahun lamanya

--

(Jakarta, Juni 1998)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun