Mohon tunggu...
Margita Widiyatmaka
Margita Widiyatmaka Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya seorang pembelajar. Pembelajar apa saja yang dapat saya jadikan bahan pembelajaran, untuk memahami kehidupan dan memaknainya dengan cara yang baik dan penuh keindahan. Hobi utama saya bertualang dalam dunia nyata maupun maya (internet), menulis maupun mohon saran/tanggapan, menulis puisi atau apa saja yang bisa saya tulis berdasarkan pengalaman dan informasi. Mudah-mudahan puisi/tulisan saya bisa menjadi sesuatu yang bernilai atau bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Kebudayaan Versi Mahfud MD

16 Mei 2013   22:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:27 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

(10) gedung-gedung, galeri-galeri, balai-balai budaya, pendapa-pendapa, sanggar-sanggar kesenian, auditorium, plaza-plaza, dan hall-hall

(11) penerbit-penerbit

(12) studio rekaman auditif, audio visual dan visual

Potensi semangat kemandirian budaya bangsa ini ditunjukkan sebagai semangat perlawanan kebudayaan. Ketika terjadi "perang kuliner" melawan kuliner yang berasal dari Amerika, Eropa, Cina, Jepang, Korea, masyarakat kita pun merespon dengan terus membangun rumah makan masakan Minang (Padang), pecel Madiun, Gudeg Yogya, aneka soto khas lokal/daerah, aneka sate,  ikan pepes Sunda, kue-kue khas daerah, bakmi Jawa, bakmi Jakarta, aneka martabak, dan aneka minuman daerah seperti bajigur, serbat, secang, dan sebagainya. Perlawanan budaya juga nampak pada "perang pertunjukan"  budaya tradisi melawan  budaya asing yang bersifat global.

Strategi apakah yang harus kita lakukan untuk kembali menumbuhkembangkan kebudayaan kita sendiri?

Strategi pertama : Integrasi Budaya, yakni menyatukan ide Nusantara dengan ide Indonesia. Nusantara sebagai akar sekaligus ruh dari kebudayaan Indonesia. Integrasi antara budaya dan seni berbasis maritim-agraris dengan berbasisi industri juga perlu kita lakukan. Integrasi cita-cita seni budaya yang berorientasi pada masa silam, masa depan dan keperluan kita hari ini.

Strategi kedua : Strategi Transformasi Budaya, yakni memanfaatkan atau mengolah khazanah budaya lama yang kita miliki untuk keperluan kita hari ini dan masa depan, atau dalam bahasa Islam ini disebut dengan "Ijtihad Budaya".

Strategi ketiga : Strategi Komunikasi dan Produksi Budaya, yakni mempresentasikan dan memproduksi karya-karya budaya dan seni sebanyak-banyaknya, hingga kita mampu mengekspor karya-karya tersebut.

Strategi keempat : Strategi Independensi Budaya, yakni strategi kemandirian budaya kita sendiri. Ini merupakan pilihan untuk membangun budaya yang berakar pada budaya Nusantara dan Indonesia dissesuaikan dengan kondisi dan tuntutan jaman.

Sumber (dikutip tidak secara persis dan lengkap) : naskah pidato "STRATEGI KEBUDAYAAN MENUJU KEMANDIRIAN BUDAYA BANGSA INDONESIA", oleh : Prof. Dr. M. Mahfud MD, S.H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun