Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Alam Dalam Kasih dan Murka Tuhan

25 Januari 2019   08:36 Diperbarui: 25 Januari 2019   14:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari ini, Tuhan tiada henti mengutus rahmat-Nya melalui bulir-bulir bening yang menggelincir dari sendu cakrawala

Membasah dan membasuh sesegala ceruk bumi dan kadang melintas dari genting-genting retak di rumahmu dan rumahku

Maka dedaunan mengumbar senyumnya, menari, mengangguk, oleng kanan-kiri
Dan mentari menanti dari balik sendu langit

Membiarkan sebagian dari kita dalam gigil di sudut-sudut ruang
Sebagian lagi coba menembus dan bercanda dengan hela-helai gerimis

Memburu kehidupan
Melanjutkan kehidupan
*
Tuhan juga kadang menghentak kita dengan dengus gemunung
Atau tebing-tebing yang memburu bagian rendah
Mengubur sesegala

Kadang saudara-saudara kita
Di situ ada tangis, gidik ngeri, lari berebutan serabutan
Atau bumi yang mengguncang dan meluluhkan segala kemungkaran

Atau air bah yang datang menerjang kencang meredam segala keangkuhan
Tuhan menyayangi hamba-Nya
Memberi mereka peringatan melalui tanda-tanda kuasa-NYA
Kita menyebutnya fenomena alam
Dan lupa pada siapa yang menahan langit, mengukuhkan gemunung, memenangkan bumi tempat kita memijak
*
Hari-hari ini bulir-bulir bening seperti tiada pernah habis membasahi bumi
Maka marilah kita syukuri sesegala
Agar Tuhan tak lagi murka
Dan tiada lagi bencana

Tanah Kusir, 25 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun