Mohon tunggu...
Mardiana
Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah, walau sebait kata

Menuangkan segala dibenak menjadi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PJJ yang Mulai Membosankan (Habis)

16 Oktober 2020   06:54 Diperbarui: 16 Oktober 2020   14:21 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Analisa penulis, setelah melakukan observasi langsung dari lingkungan tempat tinggal sendiri, dengan adanya Pembelajaran jarak jauh ini membuat anak-anak semakin terlena dengan Gadgetnya.

Bukan karena mereka menyimak Materi Pelajaran yang diberikan oleh Gurunya, melainkan mereka sedang berpacu adrenalin dalam permainan Game online.

Bisa kita temukan di setiap rumah, anak-anak sedang asyik bermain Game online. Rasa jenuh dengan Pembelajaran jarak jauh ini, membuat mereka lebih senang menghabiskan waktunya dengan bermain, ketimbang belajar!

Bisa kita bayangkan bagaimana perasaan tenaga Pendidik, saat mereka harus berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa. Tetapi anak Didik mereka sedang terlena dengan Game online tersebut.

Bagaimana dengan Nilai pelajaran mereka?

Bagi peserta Didik, mereka tak mengkhawatirkan dengan nilainya. Setiap tugas yang diberikan oleh Guru dikerjakan kemudian dikumpulkan.

Entah benar atau salah, mereka tak terlalu memperdulikan. Setelah tugas Sekolah selesai, mereka langsung melanjutkan bermain Game lagi.

Memang tidak semua Peserta Didik seperti itu, tetapi kebanyakan mereka akan melakukan hal yang sama.

Saat mereka menerima Nilai dibawah standar ke tuntasan Pelajaran, mereka akan tetap mengikuti Remedial lagi. Walau pada akhirnya, beda tipis dengan nilai yang pertama diterimanya.

Kesimpulan penulis, bahwasanya Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan sekarang, membuat anak-anak semakin malas dalam belajar, mereka hanya sekedar melakukan apa yang diperintahkan oleh Gurunya saja.

Tidak adanya kecapaian dalam menerima pelajaran yang telah diberikan, mereka dipaksa untuk mengerti dan memahami sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun