Mohon tunggu...
Mardhiyyah Minda Marsay
Mardhiyyah Minda Marsay Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya sangat suka membaca buku self improvement.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sering Disepelekan, Industri Rumahan Bagelen ini Menjadi Sumber Penghidupan bagi Masyarakat Rantau

5 Juli 2023   08:02 Diperbarui: 5 Juli 2023   08:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi melaksanakan kegiatan Studi Lapangan pada mata kuliah "Pengantar Pengembangan Masyarakat" yang diampu oleh Bapak M. Jufri Halim, S.Ag., M.Si sebagai tugas akhir semester yang dilaksanakan di wilayah Kalideres Jakarta Barat (27/01/2023).

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kerap kali menjadi sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tak jarang banyak orang-orang desa yang merantau untuk bisa membuka usaha di kota besar seperti Jakarta. "Saya dan teman-teman aslinya orang Jawa Tengah semua mbak, ngga ada yang asli orang sini." ujar Mas Timan. 

Minimnya lapangan pekerjaan di wilayah Jawa Tengah mengharuskan Mas Timan berpindah tempat tinggal dan bertolak ke Jakarta. Dengan berbekal resep dan pengalaman yang dimiliki, di Jakarta lah kemudian Mas Timan mengembangkan sebuah usaha, yakni roti bagelen. Usaha bagelen ini sudah dijalankan selama 3 tahun oleh Mas Sanu selaku pemilik dan Mas Timan beserta rekan-rekannya yang mengembangkan usaha tersebut.

Dapat dilihat secara nyata, usaha yang digagas oleh Mas Timan dapat memberikan dampak terhadap masyarakat, seperti halnya membuka lapangan pekerjaan baru dan memberdayakan SDM yang ada dengan baik. Selain itu usaha bagelen juga turut serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Seperti membayar pajak tepat waktu guna kesejahteraan masyarakat, menjaga fasilitas umum yang telah dibangun bersama, serta kompak dan rela bekerja sama tanpa memperhatikan perbedaan yang ada. 

Sejak awal berdiri hingga berkembang sampai saat ini, usaha bagelen dijalankan secara mandiri oleh Mas Timan dan Mas Sanu (pemilik). Tidak ada campur tangan pihak lain yang mendominasi usaha bagelen ini. Adapun untuk pendistribusian produk dilakukan oleh sales-sales  yang bertugas mengirimkan ke tempat tujuan, seperti ke wilayah Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya. 

"Rencana mungkin, untuk pendistribusian roti bagelen ini akan sampai ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena ini kan untuk sekarang bikinnya masih sedikit, masih 50 kg perhari. Kalau dari barang kisaran 40-50 dus lah." tutur Mas Timan. Ia mengatakan bahwa kedepannya akan mendistribusikan roti bagelen tersebut hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Hal ini juga menjadi sebuah peluang baru untuk Mas Timan bisa merekrut lebih banyak karyawan, yang mana masyarakat akan turut andil dalam pengembangan kelompok usaha tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun