Mohon tunggu...
Mardety Mardinsyah
Mardety Mardinsyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pendidik yang tak pernah berhenti menunaikan tugas untuk mendidik bangsa

Antara Kursi dan Kapital, antara Modal dan Moral ? haruskah memilih (Tenaga Ahli Anggota DPR RI)

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Ancaman Robotik terhadap Tenaga Kerja Manusia

12 September 2019   15:00 Diperbarui: 12 September 2019   15:23 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika anak saya berumur lima tahun, dia sudah mengerti robot-robotan yang dirancang untuk mainan anak-anak. Kini ketika  dewasa, dia diancam oleh robot. Robotik menggeser  tenaga kerja manusia.  Ketika Robotik mampu menggantikan semua pekerjaan manusia, tenaga kerja manusia tidak lagi diperlukan. Perusahaan-perusahaan  melakukan PHK  pada karyawannya karena  pengadaan teknologi Robotik lebih murah  dibandingkan menggaji  karyawan. Perusahaan-perusahaan tidak lagi menggunakan banyak karyawan karena pekerjaan di pabrik-pabrik digantikan oleh Robotik.

 Robotik merupakan hasil tenologi canggih di era ini. Kehadiran teknologi Robotik   jelas berdampak positif bagi kehidupan manusia,  memudahkan banyak kerja  dalam kehidupan manusia. Efisiensi dan efektifitas kerja Robotik  sangat mengkagumkan.  Memanfaatkan teknologi canggih ini  di dunia industri jelas lebih mengefisienkan  waktu kerja  dan  output yang dihasilkan lebih banyak.  Timbul pertanyaan, bagaimana dengan tenaga kerja manusia?. 

Saat ini Robotik bisa menggantikan manusia untuk pekerjaan di bidang industri  (pabrik-pabrik), di proyek-proyek pembangunan gedung dan jembatan yang membutuhkan alat-alat berat. Tapi ke depan,  bukan tidak  mungkin, teknologi Robotik  mampu menggantikan tenaga manusia untuk semua pekerjaan. Ketika  teknologi Robotik  menggantikan tenaga manusia,  tenaga kerja manusia tidak terpakai. Dampaknya, jumlah  pengangguran makin bertambah. kehidupan manusia  terancam.   Ancaman  teknologi Robotik .

Munculnya teknologi Robotik berdampak pada berkurangnya tenaga kerja manusia dalam sebuah rantai produksi industri. Riset yang dilakukan oleh Citi Group (2016), menemukan bahwa  teknologi Robotik berhasil menggeser tenaga kerja manusia di sejumlah negara di Asia. Bahkan tenaga kerja di negara maju seperti Amerika juga rentan tergantikan robot.. Sumber daya manusia dalam industri padat teknologi Robotik hanya diperlukan sedikit yaitu sebagai  penyedia dan supervisor kinerja mesin Robotik, karena efektifitas produksi yang dihasilkan teknologi Robotik tetap perlu diperbaiki terus.

Robotik telah menggeser tenga kerja manusia dapat dilihat pada perusahaan Canon.  Perusahaan Canon memproduksi camera digital dengan menekan kesalahan produksi sampai nol persen. Sebelum menggunakan robotik (2003) Canon membutuhkan sekitar 42 pekerja untuk memproduksi 540 kamera. Ketika perusahaan ini menerapkan teknologi Robotik (2016) , perusahaan ini  hanya membutuhkan 5 orang tenaga kerja untuk memproduksi 600 kamera. 

Ancaman teknologi Robotik terhadap tenaga kerja manusia sangat menakutkan. Sekarang memang belum semua perusahaan mampu mengadop trend mesin Robotik dalam proses produksinya. Penggunaan teknologi Robotik hanya dapat dilakukan oleh sektor industri yang  produknya  tidak bervariasi atau model produknya monoton seperti yang telah diproduksi sebelumnya secara terus menerus. 

Teknologi  Robotik  tidak dapat diterapkan  pada perusahaan industri yang varian model produknya  sangat banyak dan tiap produk membutuhkan opsi individual dari setiap produknya. Contohnya, seperti perusahaan Mercedez Benz. Mercedes Benz memiliki masalah dengan Robotik. Mercedes Benz saat ini memiliki varian model yang sangat banyak, dan robot tak mampu lagi menanganinya. Akhirnya jumlah robot dikurangi, dan menggantinya dengan tenaga manusia . Teknologi Robotik bagi Mercedes tak bisa lagi mengurus opsi individualisasi dari setiap varian mobil. Tenaga kerja manusia tetap menjadi pilihan terbaik.

Namun teknologi Robotik dikembangkan  terus menerus dan  akan mengambil alih banyak sekali peran manusia dalam masyarakat. Inilah yang dikhawatirkan banyak pihak. Diperkirakan kebutuhan tenaga kerja akan berkurang  terus karena beberapa pekerjaan akan  terhapus. Manusia telah dikalahkan oleh mesin.  Sekarang ini, penjaga tol sudah digantikan mesin dan berbagai  teller telah digantikan mesin.   Ke depan, mesin pasti akan mengambil alih beberapa tugas manusia.

Sehubungan dengan ancaman Robotik ini, banyak pihak menyerukan agar pemerintah mengambil langkah-langkah strategis untuk memikirkan bagaimana tenaga kerja manusia akan dialokasikan. Banyak pengangguran, akan  bertambah kejahatan. Ruang publik akan menjadi tidak aman dan semua orang akan merasa terancam.   

Sebagai penutup, diserukan pada  generasi muda,   mulailah   bersiap menghadap revolusi teknologi Robotik yang sedang terjadi. Beberapa pekerjaan pasti terhapus, tapi beberapa pekerjaan baru pasti muncul. Oleh karena itu, generasi muda harus terus meng-up date diri dengan pengetahuan kekinian. Jangan sekedar  mengkagumi dan menggunakan teknologi canggih, tapi harus berpikir untuk menciptakan hal-hal baru.  Mesin hanya alat tunggangan manusia untuk melakukan proses lebih cepat, tapi tidak memiliki motivasi untuk menciptakan kemajuan.   

Di samping itu, ada kecerdasan lain yang perlu  dilatih, seperti linguistik berpikir dalam kata kata dan menggunakan bahasa, musik, people skil (memahami dan berinteraksi dengan orang secara efektif) dan lainnya. Mesin hanya alat manusia, tidak memiliki motivasi dan hati. Manusia tetap yang sempurna. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun