Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sopiku Sayang Sopiku Malang; Nasib Produsen, Penjual, dan Pembeli Dibayangi RUU Minol

14 November 2020   03:07 Diperbarui: 14 November 2020   03:36 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botol-botol bekas air mineral yang berisi sopi/Sumber :tahuribabunyi.com

Dari situlah mereka bisa membayar tagihan sekolah, biaya semester dan kuliah anak-anak yang merantau kuliah di luar kota, membayar tagihan rumah tangga, biaya rumah sakit atau cicilan BPJS.

Memang ada semacam pertimbangan untuk urusan adat, tapi kan tidak setiap saat upacara adat itu dilakukan, dalam sebulan belum tentu juga ada, terus bagaimana nasib mereka yang hidup cuma dari situ (produksi minol) ?

Sepertinya untuk perspektif sosial ini sangat kompleks, tidak sesederhana kutipan tadi. 

Banyak pertimbangan dan studi yang benar-benar matang untuk rampungkan RUU ini kalau ngebet banget dikejar. Hanya saja begini, apakah tidak akan tumpang-tindih dengan aturan-aturan lainnya ?

Cita-citanya ingin buat UU, tapi jangan sampai isinya sama saja, seperti UU lainnya yang berkaitan dengan minol yang mungkin saja sudah puluhan tahun dilaksanakan. 

Kalau misalnya betul, dan isinya cuma diulang-ulang, ya dugaan awal tadi tentang negara kita suka banget memberi hukuman ketimbang pembinaan, bisa benar.

Tulisan ini hanya kata hati yang diubah dalam tulisan (hehe) sehingga untuk pembaca, jika ada yang tidak berkenan saya mohon maaf. Kalau analisanya tipis banget, saya juga mohon maaf masih amatiran.

Salam Sopi.

Sumber bahan

[1] [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun