Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Totalitas Tanpa Batas: Dengan Switch, Temukan Potensimu

22 Agustus 2020   18:20 Diperbarui: 23 Agustus 2020   07:02 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa cepat, dia dapat begitulah kira-kira gambaran era masyarakat 5.0 dimana semua teknologi digital berbasis internet menjadi kebutuhan dasar manusia. Batasan ruang diganti konektivitas tinggi, memberi peluang bagi mereka yang pandai memanfaatkannya. Kecepatan kemajuan teknologi menuntut untuk cepat bergerak menjemput peluang jadi, kalau lelet, lambat, ya  bakal ditinggal.

Bicara tentang teknologi sebagai kebutuhan, sekilas saya ingat kembali masa perjuangan skripsi dulu bagaimana mencari serta mempersiapkan referensi dan jurnal sebagai bahan pustaka untuk menyelesaikannya. Saya berasal dari Saumlaki, kota di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kabupaten paling Selatan di Propinsi Maluku, salah satu kabupaten terdepan dan terluar di Indonesia dimana saat itu handphone adalah hal baru dan samasekali belum tahu apa itu internet. Sehingga ketika di bangku kuliah, warnet adalah penolong untuk mencari tugas atau sekedar habiskan weekend.

Semakin hari kebutuhan akan teknologi semakin tinggi, yang awalnya menggunakan layanan warnet, kini diganti dengan smartphone. Keunggulannya terletak pada akses informasi yang dapat dilakukan dimana saja. Bagi anak muda kebebasan berekspresi untuk menggali potensi diri menjadi trend. Saya misalnya, sangat mencintai dunia tarik suara khusus choir.

Bernyanyi dalam kelompok dengan perpaduan antara sopran, alto, tenor, dan bas memberi kesan rasa tersendiri. Passion ini tidak bisa dilakoni kalau teks lagu atau partitur tidak ada dan untuk mendapatnya lebih sering memakai layanan internet seluler. Alasannya sih biar enggak ribet cetak berlembar-lembar gitu. Selain choir dengan adanya anjuran stay at home membuat saya mencoba hal baru yakni menulis. Melalui tulisan saya mencoba mengekspresikan rasa, menyampaikan opini dengan goal utama mengasah kemampuan menganalisa dan pertajam pikiran. Sekalipun baru dan otodidak, enggak ada salah untuk belajar kan ?

Untuk membuat tulisan sudah tentu perlu referensi dan kebanyakan didapat dari internet, masalahnya kuota yang dimiliki cepat habis dan kalaupun kelupaan diisi habislah pulsa tersedot. Selain itu paket yang ditawarkanpun hanya berlaku pada jam tertentu sehingga kalau tidak diatur dengan baik buntung juga akhirnya. Karena merantau, pilihan menjadi anak kospun dijalani.

Selain kamar, kosan menyediakan layanan wifi hanya saja dalam bentuk voucher. Jika dipikir-pikir sama saja dengan layanan seluler lainnya tanpa sadar habis juga “kok boros ya”, eits bukan begitu, wifi-nya bukan hanya untuk cari referensi, tapi dipakai nonton atau game.

Pernah juga ada kejadian saat berkunjung ke rumah teman karena di daerah padat pemukiman, kadang handphone harus di-setting jaringannya dari 4G di-downgrade ke H+ , baru bisa sms atau telepon, berniat ganti perdana, takut terjadi hal yang sama belum lagi “berburu” nomor di counter pulsa cukup ribet. Menekuni passion yang baru ini memang memerlukan kesabaran dan keuletan apalagi untuk pemula seperti saya. Pengembangan diri dan kemampuan untuk menulis bagi saya akan semakin terasah jika terus ditekuni ibarat air yang menetes pelan-pelan ke batu konsisten dan mencoba lagi dan lagi menjadi bagian yang harus dilakukan secara kontinyu. bagaimana bisa berekspresi jika kadang berhadapan dengan kendala seperti tadi ?

Sumber: Selular.id
Sumber: Selular.id

Untungnya di era ini semua serba digital sehingga pelan tapi pasti Indonesia mulai melangkah memasuki era 5.0 menyusul Jepang sehingga mulai terlihat berbenah diri.

Dalam dunia digital ada istilah cukup baru di telinga saya yaitu digital telco. Menunjukkan keadaan dimana semua layanan telekomunikasi berpindah ke layanan serba digital. Transaksi dilakukan tanpa melalui jalur offline misalnya, mencari gerai pulsa untuk membeli kartu perdana diganti dengan layanan yang langsung dapat diakses oleh konsumen tanpa ribet. Layanan ini diberikan oleh switch, yang dimiliki oleh Switch Mobile Indonesia. Jika ingin memiliki SIM-card, pemesanan dilakukan melalui aplikasi switch yang dapat di-download, kemudian setelah diregistrasi kartu perdana yang dipesan akan diantar ke alamat dan semuanya berbasis aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun