Mohon tunggu...
Marcelino ChandraSakti
Marcelino ChandraSakti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hobi Basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Buku Panduan Mesin Pencacah Limbah Organik Menggunakan Metode Maggot di Desa Simoketawang

9 Desember 2022   01:05 Diperbarui: 9 Desember 2022   01:23 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proyek Mahasiswa KKN MBKM

Pembuatan Buku Panduan Mesin Pencacah Limbah Organik Menggunakan Metode Maggot Di Desa Simoketawang

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari 31 kegiatan Program Matching Fund yang diusulkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pendanaan tahun 2022 dengan ketua pengusul Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. yang melibatkan 31 Dosen dan 155 mahasiswa.

Kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan 7 terkait Pengolahan Limbah Wisata dengan koordinator Edwin Ramadhani Sampurna, S.ST., M.T. yang terdiri dari 4 sub kegiatan. Kegiatan ini merupakan sub kegiatan 7.2 terkait Pengolahan limbah organik menjadi Kasgot.

Kegiatan Pengolahan limbah organik menjadi Kasgot adalah menggunakan mesin pencacah untuk mencacah limbah organik menjadi pakan untuk maggot.


Kegiatan ini dilaksanakan oleh 1 Dosen yaitu Fatkhurrohman, S.T., M.Eng. dari program studi Teknik Mesin bersama 5 mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari program studi Teknik Mesin antara lain Yogi Maulana Yuliansyah, Rizky Ramadhan, Maulana Aditya Wahyu Purnama Aji, Alexander Aldi Perdana, dan Marcelino Chandra Sakti.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai sekitar 57% dari total timbulan sampah. Untuk mengolah sampah organik ini, selain dengan pengomposan ada upaya lain yang bisa dilakukan yaitu dengan budidaya BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tentara hitam. BSF (Hermetia Illucens) adalah sejenis lalat berwarna hitam yang larvanya (maggot) mampu mendegradasi sampah organik. Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) sangat aktif memakan sampah organik. Desa Simoketawang saat ini tengah melakukan budidaya maggot di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dimana Maggot yang sudah menjadi prepupa maupun bangkai lalat BSF masih bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena kaya protein. Kepompongnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sehingga dalam proses budidayanya tidak menghasilkan sampah baru.

Sehingga tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah

Kegiatan ini bertujuan untuk membuat Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga Desa Simoketawang menyelesaikan masalah lingkungan hidup yang berhubungan dengan sampah organik dengan cara teknologi biokonversi sampah organik rumah tangga menggunakan larva lalat BSF.

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Desa Simoketawang tentang pemanfaatan larva BSF sebagai pakan ikan dan unggas

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pemanfaatan kasgot (bekas maggot) sebagai media tanam dalam budidaya kelengkeng.

dokpri
dokpri

DUDI (Dunia Usaha dan Industri) atau mitra sasaran dari kegiatan ini adalah Desa Simoketawang dengan sasaran Karang Taruna Desa Simoketawang yang berjumlah 30 orang.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 bulan sejak juli hingga desember 2022 dengan 4 bulan efektif pelaksanaan (Agustus hingga Nopember). Bulan Juli 2022 merupakan tahap persiapan dan Desember 2022 merupakan tahap evaluasi.

Kegiatan yang dilaksanakan antara bulan agustus hingga nopember antara lain, pada tanggal 18 Agustus 2022 kami melalukan pembukaan kegiatan MF oleh Universitas di Theater Gedung lantai 6 pada pukul 13.00, kemudian pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.30 kami melakukan survey ke lokasi Desa Simoketawang Sidoarjo, pada tanggal 14 September 2022 kami melakukan rapat koordinasi pelakasaan kegiatan MF di gedung Q406, lalu pada tanggal 17 September 2022 pukul 08.00 kami datang ke Desa Simoketawang untuk melaksanakan koordinasi dan kegiatan beserta persiapan bahan alat dll. Kemudian pada tanggal 10 November 2022 kami mengikuti seminar melalui zoom metting, lalu pada tanggal 13 November 2022 kami telah melaksanakan kegiatan utama dengan seluruh kelompok 7 dengan berbagai macam kegiatan.

dokpri
dokpri

Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan Wisata Kampung Kelengkeng, Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan utama yaitu pelatihan penggunaan mesin pencacah limbah organik untuk pakan maggot, dilaksanakan di Aula Balai Desa.

Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan antara lain kompos yang dihasilkan dari limbah organic dengan bantuan maggot, dan memproduksi makan maggot dari limbah organic menggunakan bantuan mesin pencacah

Kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan beberapa luaran antara lain yang pertama adalah luaran wajib yaitu :

1. Prosiding di Seminar Konsorsium Untag Indonesia

2. Mahasiswa ber MBKM

3. Pemberdayaan Masyarakat Budidaya Maggot

4. Alat TTG -- Tempat Budidaya Maggot Terintegrasi

5. Alat TTG -- Alat Pencacah

Luaran tambahan : Publikasi media massa

Manfaat yang diterima oleh mitra sasaran berupa kompos organik dari maggot, dengan memanfaatkan limbah organik dari bekas perumahan. Jadi ini merupakan upaya untuk mengurangi sampah dengan menjadi pupuk kompos organic yang bisa memiliki harga jual. Disini untuk membuat pakan maggot menggunakan bantuan mesin pencacah sebagai alat untuk memproduksi pakan maggot. Dengan menghasilkan atau memproduksi kompos organic maka bisa dikembangkan dengan memberikan logo atau label pada kemasan kompos.

Respon dari warga dan karang taruna sangat positif, "kami sangat berterimakasih kepada bapak dan ibu, beserta teman -- teman mahasiswa dari Untag Surabaya yang telah berkontribusi di Desa kami Simoketawang, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadikan perubahan yang spesifik untuk kami semua", ujar salah satu warga dan anggota karang taruna.

dokpri
dokpri

Untuk luaran dari masing -- masing mahasiswa disini dibagi menjadi 5 yaitu : Desain mesin pencacah, desain rak budidaya maggot, desain dan cetak poster, buku panduan mesin pencacah, dan desain produk dari kasgot. Pada kesempatan ini saya sebagai penulis dapat bagian untuk membuat buku panduan penggunaan mesin pencacah sebagai berikut:

  • Jika mesin pencacah menggunakan diesel periksalah perlengkapan diesel sebelumm dihidupkan seperti air radiator, oli, solar, dan engkolan.
  • Kemudian Tarik choke untuk memudahkan menghidupkan mesin pencacah.

gambar7-63922403e1a167239b1fe4d3.jpg
gambar7-63922403e1a167239b1fe4d3.jpg
  • Lalu jika ingin menghidupkan maka tuas gas di sesuaikan kebawah agar dapat hidup.

dokpri
dokpri
  • Kemudian hidupkan mesin diesel dengan menggunakan engkol yang diputar searah jarum jam dengan cepat jika sudah lepas engkolan dari mesin dan stel pengaturan gas mesin sesuaikan dengan kecepatan mesin pencacah yang diinginkan.

dokpri
dokpri
  • Setelah diputar searah jarum jam dan tuas gas telah disesuaikan, maka lepaskan choke dan lepaskan engkolan untuk menghidupkan mesin.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri
  • Sebelum memasukkan bahan baku yang akan dicacah pastikan sebelumnya sudah melakukan proses sortir atau memilah bahan baku dari benda-benda keras seperti batu, besi, atau benda keras lainnya.
  • Selanjutnya masukkan bahan baku ke corong pemasukan mesin pencacah.

dokpri
dokpri
  • Untuk mempermudah pengambilan hasil cacahan mesin pencacah, sebaiknya disiapkan tempat penampung hasil cacahan pada corong pengeluaran yang tersedia.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri
  • Jika telah selesai mencacah limbah organic, maka diharuskan untuk membersihkan mesin dan mematikannya.
  • Jika ingin mematikan mesin, sesuaikan tuas gas ke posisi semula.

dokpri
dokpri
  • Lalu Tarik Kembali choke agar mempermudah mesin untuk berhenti.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun