Mohon tunggu...
Marcelina Raharjo
Marcelina Raharjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi yang gencar belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Keputusan Childfree: Diskusi Mendalam tentang Kebebasan Pilihan

13 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 17 Februari 2023   22:51 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Childfree banyak dipilih oleh pasangan muda (Freepik/atlascompany)

Belum lama ini jagat maya digemparkan dengan pendapat salah satu selebgram yang terkenal dengan prestasi cemerlangnya. 

Pasalnya, selebgram tersebut berpendapat mengenai childfree atau tidak memiliki anak yang membuat tetap terjaga kecantikannya alias awet muda. 

Kebanyakan masyarakat Indonesia tidak membenarkan keputusan tersebut. Padahal, apapun keputusan selebgram tersebut tetaplah menjadi haknya untuk memilih masa depannya.

Fenomena keputusan tidak memiliki anak adalah perkembangan yang semakin populer di seluruh dunia, dimana semakin banyak orang memilih untuk tidak memiliki anak atau memiliki jumlah anak yang lebih sedikit daripada generasi sebelumnya. 

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena ini, seperti pertimbangan ekonomi, fokus pada karir, isu lingkungan dan global, masalah kesehatan, dan kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri.

Fenomena ini memiliki implikasi sosial, ekonomi, dan demografis yang signifikan. Misalnya, tingkat kelahiran yang rendah akan mempengaruhi pertumbuhan populasi dan mempertanyakan masa depan sistem pensiun dan perawatan kesehatan. 

Fenomena ini juga dapat mempengaruhi interaksi sosial dan hubungan keluarga, karena orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak mungkin merasa kesepian atau merasa kurang memiliki hubungan dengan orang lain.

Namun, pada saat yang sama, fenomena ini juga membuka peluang bagi orang untuk memfokuskan energi dan waktu mereka pada hal-hal lain yang penting bagi mereka, seperti karir, hobi, atau perjalanan. 

Keputusan untuk tidak memiliki anak juga dapat membantu memperkuat pemikiran dan pandangan yang berbeda tentang keluarga dan pengasuhan anak, dan membantu mempromosikan gender equality.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan orang untuk tidak memiliki anak, dan ini bisa berbeda-beda dari orang ke orang. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan tersebut:

Pertimbangan Ekonomi

Pertimbangan ekonomi memang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk tidak memiliki anak. 

Biaya untuk membesarkan anak dan memastikan mereka memiliki masa depan yang cerah dapat menjadi beban besar bagi beberapa orang. Ini bisa termasuk biaya sekolah, pakaian, makan, kesehatan, dan hiburan.

Selain itu, banyak orang yang ingin memastikan mereka memiliki stabilitas finansial dan keamanan masa depan sebelum memiliki anak. 

Mereka mungkin ingin mencapai tujuan keuangan mereka seperti membeli rumah, memulai bisnis, atau menabung untuk pensiun sebelum memikirkan tentang memiliki anak.

Pertimbangan ekonomi ini juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi secara umum, seperti tingkat pengangguran, kenaikan harga barang, dan ketidakstabilan ekonomi. Dalam situasi seperti ini, beberapa orang mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki cukup sumber daya untuk membesarkan anak dengan baik.

Fokus pada Karir

Fokus pada karir memang merupakan faktor lain yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk tidak memiliki anak. Banyak orang memilih untuk fokus pada karir mereka dan mencapai tujuan pribadi mereka sebelum memiliki anak. 

Mereka mungkin ingin mencapai posisi tertentu di pekerjaan mereka, memperoleh penghasilan yang lebih tinggi, atau membangun bisnis mereka sendiri sebelum memikirkan tentang memiliki anak.

Fokus pada karir juga bisa membantu seseorang memiliki stabilitas finansial dan keamanan masa depan yang lebih baik sebelum memiliki anak. Ini memungkinkan mereka untuk memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk membesarkan anak dengan baik.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Namun, fokus pada karir juga bisa memiliki beberapa konsekuensi negatif bagi keputusan untuk tidak memiliki anak. 

Beberapa orang mungkin merasa kesepian atau merasa kurang memiliki hubungan dengan orang lain karena mereka terlalu fokus pada karir mereka. Ini juga bisa membatasi waktu yang mereka miliki untuk mengejar hobi dan minat mereka dan memenuhi diri mereka sendiri.

Lingkungan dan Isu Global

Lingkungan dan isu global juga mempengaruhi keputusan seseorang untuk tidak memiliki anak. Mereka mungkin merasa bahwa dunia saat ini sedang menghadapi masalah besar seperti perubahan iklim, kekurangan sumber daya, dan peningkatan populasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup masa depan generasi berikutnya.

Dengan demikian, beberapa orang memilih untuk tidak memiliki anak karena mereka tidak ingin bertanggung jawab atas peningkatan populasi dan beban lingkungan yang lebih besar. 

Mereka mungkin juga merasa bahwa mereka dapat membantu memecahkan masalah lingkungan dan global dengan mengurangi jumlah anak yang mereka miliki.

Selain itu, isu-isu lingkungan dan global juga dapat mempengaruhi pertimbangan ekonomi seseorang dan fokus mereka pada karir. Mereka mungkin merasa bahwa mereka harus mencapai stabilitas finansial dan keamanan masa depan yang lebih baik sebelum memiliki anak karena mereka khawatir tentang masa depan dunia.

Kebutuhan untuk Memenuhi Diri Sendiri

Kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri memang merupakan faktor penting dalam keputusan seseorang untuk tidak memiliki anak, walaupun terdengarnya sedikit egois, ya! Banyak orang memilih untuk mengejar hobi, minat, dan tujuan pribadi mereka sebelum memiliki anak. 

Mereka mungkin merasa bahwa mereka belum siap untuk memiliki tanggung jawab besar seperti membesarkan anak dan merasa bahwa mereka perlu lebih dulu memenuhi diri mereka sendiri.

Ini juga dapat membantu seseorang memiliki hubungan yang lebih baik dengan pasangan mereka dan memperkuat rasa kebersamaan mereka. Mereka dapat berbagi minat yang sama dan mengejar tujuan bersama sebelum memiliki anak.

Namun, memenuhi diri sendiri juga bisa memiliki konsekuensi negatif bagi keputusan untuk tidak memiliki anak. 

Beberapa orang mungkin merasa kesepian atau merasa kurang memiliki hubungan dengan orang lain karena mereka terlalu fokus pada memenuhi diri mereka sendiri. Mereka juga mungkin merasa khawatir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk memiliki anak dan membesarkan keluarga mereka.

Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk tidak memiliki anak. Beberapa orang mungkin memiliki kondisi medis yang membuat mereka tidak dapat hamil atau memiliki anak dengan mudah. 

Dalam beberapa kasus, mereka mungkin memiliki masalah kesehatan yang berkelanjutan yang membuat mereka khawatir tentang kapabilitas mereka untuk membesarkan anak.

Selain itu, beberapa orang mungkin memiliki masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, atau kecemasan yang membuat mereka khawatir tentang kapabilitas mereka untuk menjadi orang tua yang baik. Mereka mungkin merasa bahwa mereka perlu mengatasi masalah kesehatan mereka sebelum memiliki anak.

Namun, masalah kesehatan juga bisa memiliki konsekuensi negatif bagi keputusan untuk tidak memiliki anak. 

Beberapa orang mungkin merasa kesepian atau merasa kurang memiliki hubungan dengan orang lain karena mereka memiliki masalah kesehatan. Mereka juga mungkin merasa khawatir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk memiliki anak dan membesarkan keluarga mereka.

Secara keseluruhan, fenomena keputusan untuk tidak memiliki anak adalah perkembangan yang kompleks dan memiliki implikasi yang luas. Ini membutuhkan analisis dan diskusi yang mendalam untuk memahami bagaimana fenomena ini mempengaruhi masyarakat dan bagaimana kita bisa bekerja bersama untuk memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk mencapai potensi mereka.

Jadi, walaupun banyak kontra terhadap pandangan tersebut, kita tetap harus menghargai keputusan mereka, ya! Jangan paksakan pilihan kita menjadi pilihan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun