Mohon tunggu...
glory marbun
glory marbun Mohon Tunggu... asisten advocat - Menulis

menulis adalah cara saya mengabadikan pikiran dalam satu tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Babi di Mata Batak

10 Februari 2020   22:16 Diperbarui: 10 Februari 2020   22:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

sorang pese-pese mate babi (lahir seorang bayi babi mati )

tardidi dakdanak mate babi (dibaptis anak mati babi)

malua bajar-bajar mate babi (naik sidi remaja mati babi)

marsikola dakdanak mate babi (sekolah anak mati babi)

marpesta jolma mate babi ( berpesta orang mati babi )

mate pe jolma tong mate babi (manusia meninggal babipun ikut mati )

Dalam kehidupan orang batak terkhusus yang beragama kristen babi merupakan hewan ternak  yang dibutuhkan selama hidup. Dalam upacara adat, babi digunakan selain jadi lauk juga sebagai jambar  (jatah daging sembelihan yang diterima seseorang ) , apabila seorang anak akan sekolah/kuliah maka orang tua akan menjual ternak babinya, sering kali juga ternak babi menjadi  penolong diwaktu keuangan keluarga sedang sekarat.

"adonang nunga mangan babi ta ? " (adonang sudah makan babi kita ? )

kata-kata ini sangat pamiliar ditelinga anak-anak batak yang tinggal di Bonapasogit ( tanah kelahiran), ketika sore hari Bapak/mamak pulang dari ladang yang ditanyakan terlebih dahulu bukan keadaan anak-anaknya tetapi babi udah makan atau belum, entah dari mana awal dari slogan ini, tetapi slogan ini dipercaya sebagai bukti bahwa babi sangat bermanfaat bagi kehidupan keluarga batak. 

Baru-baru ini perintahan provinsi sumatera utara disebut-sebut akan memusnahkankan seluruh ternak babi di wilayah provinsi sumatera utara guna tindak lanjut deman babi afrika yang sedang mewabah di sumut yang menyebabkan kurang lebih 30.000 babi mati.

Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera utara) penulis kutip dari detik news mengatakan akan membuat pos-pos di desa, kecamatan, agar babi-babi dari dalam tidak keluar, babi yang dari luar tidak masuk kedalam. Sembari divaksin, mudah-mudahan dapat menyelesaikan masalah, jika tidak bisa dengan merelokasi maka akan mengambil langkah pemusnahan babi. 

hari ini 10 februari 2020, sejumlah massa menggelar demostrasi di depan kantor DPRD sumut dengan #savebabi, massa membawa spanduk bertuliskan "Gerakan aksi damai non politik #savebabi. Tolak pemusnahan babi di Sumatera utara" sembari membentangkan spanduk dan orasi menolak pemusnahan babi, massa juga menyanyikan lagu 'O Tano Batak'.

sekalipun babi dipelihara orang batak untuk diseat (disembelih) karena adat nipinahan do siseaton (pada hakikatnya hewan ternak untuk disembelih) tetapi bangso (bangsa) batak pun siap untuk memeprtahankan nasib babi di tano batak (tanah batak)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun