Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pergumulan Pancasila di Tengah Tarikan Berbagai Ideologi

1 Juni 2017   04:29 Diperbarui: 1 Juni 2017   04:58 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita selalu mengenang 1 Juni sebagai Hari Lahinya Pancasila.Mengenang lahirnya Pancasila tentu tidak bisa dilepaskan dari pidato monumental Bung Karno ketika pada 1 Juni 1945 berbicara pada sidang Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang membahas tentang dasar negara yang akan dibentuk nantinya.

Pada sidang tersebut Bung Karno menawarkan 5 butir konsep yang kemudian disebutnya Pancasila yaitu ,1).kebangsaan indonesia,2). Internasionalisme atau peri kemanusiaan, 3). mufakat atau demokrasi, 4). kesejahteraan sosial dan 5). Ketuhanan Yang Maha Esa (Kompas.com 01/06/2016).

Setelah melalui berbagai proses kemudian rumusan Pancasila diserap masuk kedalam Pembukaan UUD 1945 dan rumusannya menjadi yang  kita kenal sekarang ini yaitu,1)Ketuhanan Yang Mahaesa,2).Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab,3).Persatuan Indonesia,4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,5).Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Sesungguhnya ketika Bung Karno berbicara tentang Pancasila pada 1 Juni 1945 kita menyadari bahwa dunia waktu itu dipengaruhi oleh 2 ideologi besar yaitu Kapitalisme/Liberalisme dan Marxisme.

Sebagai negara yang dijajah oleh Belanda dan beberapa negara lainnya tentu muncul kebencian yang luar biasa terhadap kapitalisme karena kapitalisme yang menjelma menjadi kolonialisme itulah yang membuat kita jadi miskin,bodoh,tertinggal dan kekayaan bumi pertiwi kita dihisap ,dikuras oleh para penjajah.

Dari perspektip yang demikian tentu wajar muncul perasaan tidak senang terhadap paham kapitalisme dan turunannya.
Oleh karena perjuangan kemerdekaan telah merebak dimana mana yang berarti perlawanan terhadap setiap bentuk kolonialisme dan imperialisme maka selayaknyalah timbul penolakan kepada sesuatu yang bersifat barat karena barat adalah representaskolonalisme dan imperialisme.

Lihat lah semua mereka yang pernah datang ke negeri ini untuk menghisap kekayaan bumi pertiwi semuanya berasal dari barat kecuali Jepang yaitu Belanda,Inggris,Sepanyol dan Portugis.

Menjelang Indonesia Merdeka juga telah berkembang pemikiran yang berasal dari ideologi Islam yang antara ditunjukkan dengan sudah berdirinya Serikat Dagang Islam yang kemudian berobah nama menjadi Syarikat Islam (SI).

Disisi lain bangsa kita juga punya tokoh tokoh yang pahamnya berbasis nasionalisme atau kebangsaan.
Menjadi catatan penting juga bagi kita beberapa anak bangsa juga dipengaruhi pemikiran Marx dan Komunis .

Dengan konfigurasi politik dan ideologis yang demikian maka kita bersyukur serta mengacungkan jempol kepada Bung Karno dan Bapak Bapak para pendiri bangsa yang dengan kecerdasan dan jiwa besarnya mampu merumuskan sesuatu yang sangat fundamental untuk bangsa ini yaitu ideologi negara :Pancasila.

Sejatinya Pancasila adalah ideologi yang bersumber dan digali dari nilai nilai yang hidup tumbuh berkembang didalam masyarakat kita.Ideologi ini tidak dikenal sebelumnya dalam literatur politik dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun