Seperti yang diberitakan media, kita bisa saksikan akhir-akhir ini deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin semakin banyak.
Diantaranya, deklarasi oleh alumni Universitas Indonesia, alumni Universitas Trisakti, alumni SMA Pangudi Luhur, alumni Institut Kesenian Jakarta, alumni Jaringan Alumni Mesir-Indonesia, alumni SMA se-Jakarta, dan sejumlah alumni universitas negeri / Swasta di Indonesia .
Kemudian Ketua Tim Kampanye Nasional ( TKN ) Erick Thohir mengatakan, alumni sejumlah universitas juga sudah berencana melakukan deklarasi dan sudah berkomunikasi dengan TKN.
Saking banyaknya alumni universitas yang ingin melakukan deklarasi, TKN mengaku sampai kewalahan mengakomodasinya.
Erick menyatakan, walaupun timnya kewalahan mengakomodasinya tapi hal ini merupakan pertanda bagus. Menurutnya kalau pada Pilpres 2014 ada yang namanya relawan, sekarang ada pergerakan baru alumni, gerakan intelektual muda yang peduli bangsa ini, tidak boleh terpecah - belah, ujar Erick. ( Kompas.com ,12/2/2019).
Menurut Moeldoko, tim Jokowi- Ma'ruf cukup berhasil membangkitkan ekspresi politik tersebut, yakni dengan sederet deklarasi dukungan dari alumni universitas/perguruan tinggi, baik negeri  maupun swasta.
Mantan Panglima TNI itu selanjutnya mengatakan, "Kalangan intelektual memang memahami situasi. Mereka bagian dari silent mayority yang selama ini diam sehingga seolah - olah di dalam survei itu tidak kelihatan .Maka sekarang memunculkan dirinya " ,ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden ,Jakarta ,Selasa ,12/2/2019 .
Selanjutnya Moeldoko menyatakan, dukungan kaum intelektual kepada Jokowi - Ma'ruf Amin diyakininya berpengaruh terhadap kenaikan elektoral.
Menurut pandangan saya, berbagai deklarasi yang dicanangkan oleh para alumni perguruan tinggi maupun deklarasi elemen-elemen masyarakat akan memberi pengaruh kenaikan elektoral untuk pasangan Jokowi-Ma' ruf Amin .
Deklarasi yang demikian terutama akan memengaruhi sikap kelompok masyarakat yang sampai sekarang masih belum menentukan pilihannya.
Secara garis besarnya kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihannya itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti, 1). bingung untuk memilih satu di antara dua pasangan capres, 2). kebingungan itu karena adanya data dan fakta yang diterimanya melalui media, dan 3). bingung karena merajalelanya hoaks.
