Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Kembali Nyatakan Akan Jewer PP Muhammadiyah Jika Tidak Pilih Prabowo-Sandiaga

18 Desember 2018   19:10 Diperbarui: 18 Desember 2018   19:32 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita tentu sudah sangat paham adanya keinginan yang kuat Amen Rais agar Jokowi tidak terpilih lagi pada Pilpres 2019. Berbagai ucapan dan sikap yang ditunjukannya telah menjadi petunjuk yang terang benderang tentang garis politik yang akan ditempuhnya .

Sesungguhnya sikap yang demikian telah dinyatakannya sejak Pilpres 2014.

Menjelang Pilpres 2019 ini, pada kesempatan mengisi ceramah di berbagai pengajian, juga telah digunakan Amien Rais untuk mengajak masyarakat agar tidak memilih mantan Walikota Solo itu.

Posisinya sebagai mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan juga sebagai Ketua Dewan Penasehat Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) telah memberi peluang yang cukup besar bagi Amien Rais untuk menggunakan media pengajian sebagai arena politik dalam rangka menghempang laju capres 01 bertahan di Istana.

Demikianlah, Amien Rais sebagai mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah melontarkan lagi peringatan kepada PP Muhammadiyah terkait Pilpres 2019. Dia mengaku bakal menjewer PP Muhammadiyah jika tidak mengatakan harus mendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres nanti.

Hal itu diungkapkannya pada acara Pengajian Kebangsaan dari Aliansi Pencerah Indonesia (API) di rumah Dakwah AL Hujjah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 16/12/2018.

"Oh saya jewer, kalau perlu saya jewer kalau PP Muhammadiyah tidak mengatakan harus mendukung Prabowo-Sandi".

Selanjutnya Amien Rais mengatakan, "Karena dulu waktu teman saya dulu, Syafi'i Ma'arif, waktu saya calon Presiden dia mengatakan 'Muhammadiyah terserah masing masing, sesuai dengan nurani'. Itu kan bukan fatwa, itu menyesatkan. Karena apa? Presiden itu hanya satu. Kalau legislatif ada 600,700, kalau Presiden hanya satu. Either you won or you lose", Kata Amien (detiknews, 16/12/2018).

Seperti diketahui, pada Pilpres 2004, Amien Rais berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo, ikut bertarung untuk memperebutkan Indonesia Satu. Pada putaran pertama Pilpres tersebut, Amien Rais-Siswono berada pada peringkat keempat dengan meraup suara 17.392.931 atau setara dengan 14,66 persen.

Pada masa Pilpres tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah dijabat oleh Syafi'i Ma'arif. Pada masa itu Syafi'i Ma' arif memberi kebebasan kepada anggota Muhammadiyah untuk menjatuhkan pilihannya sesuai nuraninya masing-masing. Keputusan Buya Syafi'i Ma'arif yang demikianlah kelihatannya disesalkan oleh Amien Rais.

Ayah Hanafi Rais itu tidak kepingin PP Muhammadiyah sekarang ini menempuh sikap yang sama seperti tahun 2004. Karenanya ia ingin agar PP Muhammadiyah bersikap tegas dengan memberi dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno. Kalau PP Muhammadiyah tidak mengambil sikap yang demikian maka Amien Rais akan menjewernya.

Sesungguhnya keinginan untuk "menjewer" PP Muhammadiyah itu bukanlah kali pertama dikemukakan oleh Amien Rais.

Pada Tabligh Akbar dan Resepsi Milad Muhammadiyah di Islamic Centre Surabaya, Selasa, 21 November 2018, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu telah menyatakan hal yang sama.

"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di Pilpres. Kalau sampai seperti itu akan saya jewer." ucap Amien Rais.

Terhadap peringatan Amien Rais ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan, tidak ada yang berubah dari Muhammadiyah dalam menyikapi politik praktis. Haedar menyebut jika Muhammadiyah masih pada khitahnya, netral dalam setiap pagelaran pemilu.

Hal tersebut dinyatakan Haedar seusai menghadiri pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII, Senin, 27 /11/2018. (merdeka.com,26/11/2018).

Walaupun Ketua PP Muhammadiyah telah menyatakan sikap organisasinya, tetapi keinginan Amien Rais untuk menjewer Pimpinan Pusat ormas yang pernah dipimpinnya itu ternyata tidak pernah surut.

Tidak salah kalau menyebut Amien Rais ingin menyeret Muhammadiyah ke politik praktis terutama pada Pilpres 2019.

Saya bukanlah anggota Muhammadiyah karenanya tidak dapat mengukur sejauhmana masih kuatnya pengaruh Amien Rais pada organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu.

Dan juga saya tidak paham bagaimana implementasi kata jewer yang diungkapkan Amien Rais itu. Tetapi yang jelas, pimpinan organisasi sekarang berada di tangan Haedar Nashir dan ia telah menyatakan bahwa Muhammadiyah tetap pada khittah dan netral dalam setiap pagelaran pemilu.

Walaupun Ketua Umum PP Muhammadiyah telah menyatakan sikapnya tetapi Amien Rais tetap menyatakan akan menjewer PP Muhammadiyah.

Kita tentu paham mengapa Amien Rais begitu bersemangat mendorong Muhammadiyah agar menyatakan pro capres 02. Pertanyaannya, akankah Muhammadiyah berubah dengan "ancaman" Amien Rais itu? 

Salam Pilpres!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun