Sekarang ,Rabu,11 April 2018 sejak pukul 19.00 saya sedang berada di Kampus I Universitas Islam Negeri Sumatera Utara( UINSU) .Kampus Satu ini terletak di Jalan  Sutomo Medan.UINSU punya dua kampus dan kampus yang satu lagi berada di bilangan Medan Estate tidak terlalu jauh dari Jalan Willem Iskandar atau Jalan Pancing Medan.
UINSU dulunya bernama Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara atau IAIN Sumatera Utara. IAIN Sumatera Utara didirikan pada tahun 1973 dan kemudian pada tahun 2015 berobah nama menjadi UINSU.
Di Kampus ini tadi telah dilaksanakan Sholat Isya berjamaah. Ikut sebagai jamaah pada sholat tersebut adalah Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama, Habib Jidan Bin Novel, Prof DR KH Saidurrahman, Rektor UIN SU, Wakil Walikota Medan Ir Achyar Nasution dan Prof DR Muhammad Hatta, Ketua Majelis Ulama ( MUI) Kota Medan.
Setelah selesai Sholat Isya maka dimulailah kegiatan ' Mengaji". Kegiatan ini merupakan program nasional Kementerian Agama.Kegiatan ' Mengaji " yang pertama telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu di IAIN Sunan Ampel Surabaya.Berarti kegiatan yang di UINSU Medan ini merupakan kegiatan yang kedua.
Juga sudah bergabung pada acara ini Yudi Latif Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. " Mengaji" adalah singkatan Mengasah Jati Diri. Kegiatan yang dihadiri ribuan orang ini telah diawali dengan Pembacaan Ayat Ayat Suci Al Qur'an,Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya .Kemudian pembacaan doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Medan.
Pada acara ini juga ditampilkan seni yang berisi nasehat nasehat keagamaan yang disebut " Senandung "yang dibawakan oleh Ikatan Persaudaraan Qori dan Qoriah Sumatera Utara. Acara semacam panel diskusi dimulai dan Lukman Hakim Saifuddin bertindak sebagai pembicara pertama. Para pembicara yang dijadwalkan pada malam ini adalah ,Habib Jidan Bin Novel  Bin Salim,Prof DR Saidurrahman dan Yudi Latif.
Lukman Hakim mengawali paparannya dengan melukiskan betapa beragamnya budaya yang dimiliki oleh bangsa ini .Namun dengan keragaman itu tetap mempersatukan kita.Karenanya lah menurut Menteri Agama ,Tag Line yang digunakan untuk acara ini adalah " Kita Indonesia,Kita Berbudaya".
Lukman Hakim selanjutnya mengemukakan tidak ada di dunia ini sebuah negara yang penduduknya beragama Islam punya ormas Islam yang jumlah anggota nya jutaan.Tidak ada juga Majelis Taklim yang kalau menyelenggarakan acara keagamaan bisa dihadiri oleh ribuan orang.
Menteri Agama seolah olah membuat pertanyaan ,apa rahasia nya Indonesia yang beragam budaya ini dengan kemajemukannya dengan keragaman agama yang dianut masyarakatnya tetapi dalam kehidupan kesehariannya tetap berjalan secara harmonis.
Pertanyaan ini kemudian dilontarkan Lukman Hakim kepada Yudi Latif.
Yudi Latif memberi penjelasan tentang hal ini yang kesemuanya bertumpu pada kenyataan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang religius .Dengan semangat religius yang berbasis budaya itulah tercipta harmoni di masyarakat. Yudi Latif juga menguraikan hubungan budaya ,agama dengan Pancasila.
Sesudah uraian Yudi Latif ,kemudian Habib Jidan memberi contoh yang sangat bagus berkaitan dengan hubungan antara Muslim dan Non Muslim. Diriwayatkan ketika belum lama Muhammad SAW bertempat tinggal di Madinah maka suatu ketika Rasul makan di rumah sahabatnya Ayyub Al Anshori.
