Waktu itu Mega berada di Bali dan kemudian menelepon Jokowi. Terjadi dialog antara mereka:
"Dik Jokowi dimana? Jokowi menjawab ," Ngapunten (maaf), saya di Solo.Kami ada tugas? " tanya Jokowi.
Megawati melanjutkan, Dik ,tugasmu berat, mau nggak. Saya lempar kamu ke Jakarta ya, ujar Mega. Menurut Mega, awalnya Jokowi hanya diam mendengar pertanyaannya itu.
Lalu dia berkata kepada Jokowi ," Tidak ada diam, siap ..." dan Jokowi menjawab "Siap Bu". Mega kemudian menelepon Tjahjo Kumolo yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP.
Kemudian Mega bercerita juga mengapa ia memilih Basuki Tjahaja Purnama sebagai pasangan Jokowi.
Sewaktu ditanya Tjahjo Kumolo siapa yang akan menjadi wakilnya Jokowi maka Mega menyatakan, "Ingat nggak Ahok yang dulu di Bangka Belitung?" Kemudian Tjahjo bertanya" Lho kok Ibu mengambilnya jauh sekali?
"Ya namanya Indonesia ,mana saja boleh dong" ujar Mega.
Alasan utama yang dikemukakan pilih Ahok karena Jokowi orang Jowo,halus,marahnya suka dipendam, "Mesti carinya orang yang rada preman ini" ujar Mega.
Sesudah Jokowi -Ahok menang maka pada acara peluncuran buku Sabam Sirait itu, Mega mengatakan "Ini gara-gara kalian saya pilih yang kurus itu ya ..? Ya sudah tidak apa apa. Ayo kita kerja " kata Megawati.
Potongan cerita diatas menunjukkan betapa dekatnya hubungan pribadi Mega dengan Jokowi. Hal lain yang dapat ditangkap dari cerita itu ialah adanya feeling yang kuat pada Mega bahwa Walikota Solo itu akan menang bertarung di DKI.
Memang selalu menarik untuk mempelajari ,mengapa Jokowi ,yang tidak sepopuler Fauzi Bowo itu ternyata menjadi pilihan masyarakat di DKI.
