Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Karena Kedekatannya dengan Jokowi, Mega Pernah Katakan "Saya Pilih yang Kurus Itu"

26 Februari 2018   08:46 Diperbarui: 26 Februari 2018   10:12 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Tidak salah lah kalau menyebut perjalanan hidup dan karir Jokowi termasuk luar biasa. Pertengahan Tahun 2012, ia masih memangku jabatan sebagai Walikota Solo dengan jumlah penduduk yang dipimpinnya berkisar 600 ribu orang.

Solo adalah kota budaya yang hampir dikenal oleh seluruh warga kota ini. Di kota budaya dengan luas areal sekitar 44km2  yang terdiri dari 5 kecamatan  inilah awal karir Jokowi di bidang pemerintahan.Sebelum terjun di pemerintahan dan politik ,suami Iriana ini adalah seorang pengusaha mebel atau dalam kalimat keseharian disebut " tukang kayu".

Konon kabarnya dicalonkannya Jokowi sebagai Walikota  Solo juga diawali oleh faktor kebetulan. Adalah F.X.Hadi Rudiatmo yang memperkenalkan Jokowi ke Mega dan sekaligus mengusulkan agar "Tukang Kayu" itu diusung oleh PDIP sebagai Walikota Solo.Pada awalnya Mega ragu menerima usulan itu dan keraguan itu lebih banyak karena faktor penampilan Jokowi yang kurang mendukung.

Tetapi Rudiatmo terus meyakinkan Ketua Umum partainya itu dengan mengungkapkan sejumlah nilai lebih Jokowi. Pada akhirnya Mega setuju dan kemudian Jokowi-F.X.Hadi Rudiatmo memenangkan pertarungan di Solo.

Dengan kerja keras Jokowi dan pasangannya itu ,mereka kembali memenangkan pertarungan di Solo untuk priode yang kedua. Prestasi demi prestasi pun mulai mereka torehkan dan nama Jokowi mulai sayup sayup terdengar di republik ini.

Kemampuannya memindahkan pedagang kaki lima secara damai menjadi perhatian banyak pihak .Ternyata memindahkan pedagang kaki lima tidak harus dengan menggusur mereka dengan kekerasan tetapi dengan himbauan ,dengan  komunikasi dengan dialog para pedagang kaki lima itu juga mau pindah.Untuk pemindahan pedagang kaki lima itu ,Jokowi melakukan pertemuan dan dialog lebih dari lima puluh kali.

Di Solo ,Jokowi telah muncul sebagai pemimpin kota yang mengutamakan dialog dan penuh dengan kebersahajaan. Blusukan kemudian menjadi satu kekuatan tersendiri bagi Jokowi.Dengan blusukan ia dapat langsung menangkap persoalan yang muncul di tengah warganya.

Saat itu ,orang mungkin boleh berkata,Jokowi boleh berhasil di Solo karena kotanya juga tidak terlalu besar dan masyarakatnya juga relatif homogen. Tetapi rupanya ,Megawati ,Ketua Umum PDIP terus memantau kinerja Jokowi dan kelihatannya ia terkesan dengan capaian capaian kinerja kadernya itu.

Demikianlah ketika menjelang pilgub DKI 2012 diluar perkiraan banyak orang ,Mega menetapkan Jokowi sebagai calon Gubernur DKI. Banyak orang ragu apakah Walikota Solo itu akan mampu bertarung dengan nama nama besar yang akan bertarung di DKI terutama Fauzi Bowo,gubernur petahana.

Tentang proses dihunjuknya Jokowi oleh Mega pada pilgub DKI 2012, saya menjadi teringat kembali membaca ulang berita Antaranews.com, 11November 2013.

Pada waktu acara peluncuran buku politisi senior Sabam Sirait yang berjudul "Politik itu Suci", Minggu 10 /11/2013 ,Mega menuturkan ceritanya tentang penetapan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partainya pada pilgub DKI 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun