Pilkada tahap III yang sekarang prosesnya sedang berlangsung diselenggarakan pada 171 daerah dengan rincian :17 provinsi ,115 kabupaten dan 39 kota.
Sesuai jadwal maka Komisi Pemilihan Umum ( KPU) pada 16 provinsi telah mengumumkan pasangan calon ( paslon) yang berhak mengikuti kontestasi demokrasi itu.Keputusan tersebut telah diumumkan masing masing KPU pada Senin,12 Pebruari 2018.Yang belum diumumkan paslonnya adalah Provinsi Papua.
Mengutip berita Kompas.com,12/2/2018 terlihat ada hal yang menggembirakan karena tidak terjadinya polarisasi yang tajam diantara parpol pengusung paslon.
Menjelang dan sesudah pilpres 2014 terasa adanya pengelompokan parpol pengusung Jokowi- JK disatu pihak dan parpol pengusung Prabowo -Hatta Rajasa di pihak lain.
Parpol pengusung Jokowi-JK yang kemudian bersatu dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terdiri dari PDIP,Nasdem,PKB dan Hanura Sedangkan parpol pengusung Prabowo -Hatta Rajasa bergabung dalam Koalisi Merah Putih ( KMP) terdiri dari Golkar,Gerindra,PKS,PAN dan PPP.
Sedangkan Partai Demokrat tidak bergabung kepada salah satu koalisi tersebut. Efek dari polarisasi tersebut terlihat pada susunan pimpinan DPR RI hasil Pemilu 2014 dalam halmana tidak ada satu pun unsur pimpinan dari KIH dan bahkan PDIP sebagai partai pemenang pemilu pun tidak mendapat jatah kursi pimpinan.
Tetapi sejalan dengan perjalanan waktu ,kelihatannya polarisasi tersebut sekarang ini tidak terlalu tajam lagi bahkan Golkar telah bayar hutang ke PDIP dan partai lainnya sewaktu UU MD3 yang baru ,disahkan beberapa hari yang lalu.
Selain polarisasi politik yang demikian muncul lagi polarisasi lain yang kalau terus terpelihara akan dapat mengancam kesatuan dan persatuan bangsa kita.Disebut demikian karena polarisasi ini justru berbasiskan sentimen keagamaan.
Secara perlahan polarisasi ini menguat sewaktu pilgub DKI 2017. Pada pilgub tersebut ada sebahagian masyarakat yang mengelompokkan parpol "penista agama" dan yang bukan "penista agama". Parpol yang dianggap bukan " penista agama " adalah Gerindra,PKS dan PAN.
Selain dinyatakan bukan penista agama ,ketiga parpol ini diperkirakan akan mengusung Prabowo untuk berhadapan dengan Jokowi pada pilpres nanti.
Ada anggapan di sementara kalangan ,koalisi ketiga parpol ini akan terus menguat dan uji coba ke solid annya diperkirakan pada pilpres 2018 ini.