Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya "Keluarga" di Sekolah: Antara Profesionalitas dan Paguyuban Keluarga

20 Februari 2025   23:21 Diperbarui: 21 Februari 2025   10:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara praktis, contoh nyata dari ketidakseimbangan antara budaya "keluarga" dan profesionalitas dapat dilihat dalam kebijakan promosi atau rekrutmen tenaga pendidik. Jika promosi jabatan lebih didasarkan pada kedekatan sosial daripada kompetensi dan kinerja, maka hal ini dapat menurunkan standar mutu pendidikan dan menciptakan praktik nepotisme.

Oleh karena itu, sekolah perlu menerapkan pendekatan hibrida yang menggabungkan unsur kekeluargaan dan profesionalitas secara seimbang. Dengan demikian, lingkungan sekolah tetap dapat memberikan dukungan sosial yang kuat, tetapi tetap menjaga standar akademik dan administratif yang

Keuntungan dan Tantangan Budaya "Keluarga" di Sekolah

Keuntungan Budaya "Keluarga"

  1. Meningkatkan Rasa Kebersamaan dan Loyalitas

House et al. (2004) dalam studinya tentang budaya organisasi menunjukkan bahwa pendekatan berbasis kekeluargaan meningkatkan rasa kebersamaan dan loyalitas. Dalam konteks sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang memiliki keterikatan emosional lebih kuat cenderung lebih termotivasi untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran.

Selain itu, peserta didik yang merasa diterima dalam lingkungan yang hangat lebih terlibat dalam aktivitas akademik dan non-akademik. Mereka lebih mudah membangun hubungan baik dengan guru dan teman sebaya, yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar dan karakter sosial mereka.

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional

Schein (2010) dalam penelitian tentang budaya organisasi menemukan bahwa iklim kerja yang mendukung secara emosional meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. Ketika mereka merasa dihargai dan didukung oleh rekan kerja serta pimpinan sekolah, tingkat stres akibat tekanan pekerjaan dapat berkurang secara signifikan.

Lebih lanjut, kesejahteraan emosional yang baik berdampak pada peningkatan produktivitas dan inovasi dalam metode pengajaran. Guru dalam lingkungan kerja yang positif cenderung lebih kreatif dalam menyusun strategi pembelajaran dan lebih responsif terhadap kebutuhan peserta didik.

  1. Mendorong Kolaborasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun