Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sakit Hati Bukan Ulah Orang lain, Tapi adalah Pilihan Kita

11 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   09:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar diambil dari https://www.shutterstock.com/

Sakit hati, meskipun sering kali terasa tidak terhindarkan, sebenarnya adalah hasil dari cara kita menafsirkan situasi, bukan karena tindakan orang lain semata. Psikologi modern menunjukkan bahwa dengan mengubah perspektif dan meningkatkan kesadaran diri, kita dapat mengelola emosi ini dengan lebih baik. 

Sebagaimana ditekankan dalam teori psikologi kognitif dan pendekatan mindfulness, kita memiliki kekuatan untuk memilih bagaimana kita merespons pengalaman emosional. Dengan demikian, rasa sakit hati bukanlah sesuatu yang harus kita hindari atau lawan, tetapi sesuatu yang bisa kita pelajari untuk diatasi dan dipahami. Dengan bertanggung jawab atas perasaan kita sendiri, kita membuka jalan menuju kesejahteraan emosional yang lebih baik. ***

Referensi

Brown, B. (2012). Daring Greatly: How the Courage to Be Vulnerable Transforms the Way We Live, Love, Parent, and Lead. Penguin Random House.
Ellis, A. (1994). Reason and Emotion in Psychotherapy. Citadel Press.
Kabat-Zinn, J. (1990). Full Catastrophe Living: Using the Wisdom of Your Body and Mind to Face Stress, Pain, and Illness. Delacorte.
Kohut, H. (1977). The Restoration of the Self. International Universities Press.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun